
"Untuk meminimalkan risiko penyebaran virus ASF dari rumah jagal, semua babi di Rumah Potong Hewan Sheung Shui akan dimusnahkan. Pembersihan menyeluruh dan juga disinfeksi akan dilakukan," kata Sophia Chan, Sekretaris Departemen Makanan dan Kesehatan Kota dikutip AFP.
Chan menambahkan bahwa babi yang terdeteksi demam babi Afrika itu diimpor dari sebuah peternakan di provinsi China Selatan, Guangdong.
Daging babi sendiri merupakan makanan pokok masyarakat di Hong Kong. Setiap hari, Hong Kong mengimpor sekitar 4.000 ekor babi dari China.
Setelah flu babi Afrika menyebar di lebih dari setengah provinsi di China tahun 2018 lalu, Hong Kong memberlakukan larangan impor kepada para peternakan babi di negaranya.
Salah seorang pejabat Hongkong mengatakan ratusan ribu babi tersebut dimusnahkan dalam rangka upaya untuk menghentikan penyebaran demam babi Afrika.
Meskipun virus ini tidak berbahaya bagi manusia namun akan sangat berbahaya bagi keberlangsungan hidup babi dan babi hutan.
Sebelumnya, kekhawatiran soal penyebaran demam babi Afrika juga melanda Amerika Serikat baru-baru ini. Dilansir dari The Washington Post, pejabat negara bagian Iowa sampai membatalkan penyelenggaraan World Pork Expo yang dijadwalkan pada Juni mendatang.
Selain itu pemerintah Denmark tengah membangun pagar sepanjang 70 kilometer di sepanjang perbatasan Jerman guna mencegah babi hutan masuk ke negaranya.
Tak mau ketinggalan, disebut-sebut Rusia juga dilanda demam babi Afrika dan pemerintah setempat menduga bahwa virus itu dibawa oleh babi asal China.
[Gambas:Video CNN] (din/chs)
Baca Kelanjutan Flu Babi Afrika, Hong Kong Musnahkan 6 Ribu Ekor Babi : http://bit.ly/2vVmnwUBagikan Berita Ini
0 Response to "Flu Babi Afrika, Hong Kong Musnahkan 6 Ribu Ekor Babi"
Post a Comment