'Joe', dalam bahasa Inggris, merujuk pada sebutan secangkir kopi atau 'a cup of joe'. Sedangkan 'dough' mengacu pada sajian roti dan kue yang jadi kawan minum kopi.
"Ini jadi cara Anda mendapatkan kopi yang enak dan roti berkualitas dalam satu tempat. Anda bisa mengistirahatkan kaki yang lelah setelah jalan-jalan, bisa rileks," ujar Wee saat ditemui di Joe & Dough, Plaza Indonesia, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Kopi bukan barang baru di Jakarta. Mau tak mau mereka kudu berhadapan dengan kafe atau kedai kopi yang hadir lebih dulu dengan ragam inovasi demi menarik pelanggan.
Untuk mendapatkan cita rasa kopi yang diinginkan, Koh menggunakan biji-biji kopi asli Indonesia. Untuk houseblend coffee, Koh meracik tiga jenis biji kopi dari Sumatera, Jawa Barat, dan Toraja.
Konsep yang satu ini agak berbeda dengan kafe-kafe yang telah dimilikinya di Singapura. Di sana dia menggunakan biji-biji kopi dari Etiopia, Kolumbia, serta negara-negara penghasil kopi lain.
"Saya ingin rasa yang nutty, dark chocolate dan sedikit fruity," kata Koh.
Sajian menu JD Cookie Cup di Joe & Dough, Plaza Indonesia, Jakarta. (CNN Indonesia/Elise Dwi Ratnasari)
|
Jika ingin mencicipi kopi yang unik, pengunjung bisa mencoba menu JD Cookie Cup. Menu ini merupakan kopi yang disajikan dalam cangkir yang terbuat dari kukis atau sejenis roti yang cukup keras. Kopi disajikan dalam satu nampan mini bersama marshmallow panggang.
Kopi memiliki rasa dominan pahit. Anda bisa mengimbanginya dengan marshmallow yang manis. Namun, tunggu dulu. Saat bibir bersentuhan dengan cangkir, rasa manis cokelat leleh yang melapisi cangkir akan membuat rasa kopi semakin kaya. Sebagai saran, Anda tak perlu memesan kudapan lain karena cangkir ini bisa disantap dan cukup membuat kenyang sebab teksturnya yang padat.
Jika ingin mencicip menu utama, Joe & Dough memiliki menu andalan berupa Short Ribs Mac and Triple Cheese. Keistimewaan menu ini terletak pada daging iga sapi. Menggunakan teknik slow cooked selama 24 jam, daging terasa empuk saat digigit. Rasa manis gurih daging bertemu dengan rasa asin gurih campuran pasta, keju mozarela, cheddar, dan parmesan.
Sajian menu Short Ribs Mac and Triple Cheese di Joe & Dough, Plaza Indonesia, Jakarta. (CNN Indonesia/Elise Dwi Ratnasari)
|
Untuk sajian serba 'bakery', Wee dan Koh menerjemahkan 'dough' dalam beragam roti antara lain Butter Croissant, Apple Pie Cruffin, Custard Brionut, Gula Melaka Pandan, Blueberry Yoghurt Tart, dan The Ultimate Chocolate Cake. Saya merekomendasikan Anda untuk mencicip menu-menu cruffin.
Cruffin merupakan perkawinan antara croissant dan muffin. Bentukan menu ini serupa muffin, tetapi saat digigit, ia terasa renyah bak croissant dan kelembutan layaknya muffin.
Sajian menu Gula Melaka Pandan di Joe & Dough, Plaza Indonesia, Jakarta. (CNN Indonesia/Elise Dwi Ratnasari)
|
Sementara untuk cake, Anda perlu mencoba Gula Melaka Pandan. Cake yang satu ini diciptakan empat tahun lalu bersamaan dengan Singapore National Day. "Kami bingung mau buat apa, karena kami, kan, menjajakan kue-kue bergaya Western. Lalu, tercetus ide membuat kue tapi dengan bahan lokal," jelas Wee.
Dari penampakannya, kue yang menjadi best seller ini agak mirip dengan kue lapis bercita rasa pandan. Namun, ia memiliki lapisan gula dan sedikit parutan kelapa. Cake memiliki rasa dominan manis dan sedikit gurih.
Berani 'twist' dengan penganan lokal
Memasuki pasar Indonesia, Wee dan Koh pun memadukan penganan lokal yang diolah ala Barat. Tengok saja pilihan menu Emping Nachos.
Emping atau keripik dari buah melinjo disajikan bersama lelehan keju, buah zaitun, jagung panggang, bawang bombay, dan dua jenis saus yang bisa dipilih antara saus tartar dan saus salsa.
"Kami melakukan twist dengan emping. Kami menggunakan bahan biasa, tapi disajikan dengan cara yang berbeda sehingga membuatnya lebih istimewa," ujar Wee.
Di samping sajian, langkah berani juga diambil dalam hal desain kafe. Pengambilan langkah berani ini diambil Koh lantaran adanya perbedaan antara penikmat kopi di Singapura dan Indonesia.
Waktu yang berjalan serba cepat di Singapura membuat budaya 'take-away' sangat menonjol. "Kopi adalah keharusan untuk membuat mereka tetap melek," ujar Koh.
Berbeda dengan Indonesia, di mana budaya kopi identik dengan kebiasaan nongkrong di kedai yang nyaman. "Di sini (Indonesia), kami sangat berusaha membuat tempat senyaman mungkin dan orang bisa menikmati kopi mereka," tambah Koh.
Kafe yang terletak di lantai 2 Plaza Indonesia ini menghadirkan interior yang homey. Ada pula jendela besar yang memanjakan pengunjung dengan karya mural dari Muralcon.
Menikmati roti dengan pemandangan karya seni mural dari Muralcon di Joe & Dough, Plaza Indonesia, Jakarta. (CNN Indonesia/Elise Dwi Ratnasari)
|
Meski berlokasi di sebuah mal prestisius ibu kota, Joe & Dough hadir dengan daftar harga yang cukup ramah. Setidaknya ramah untuk ukuran kebanyakan kafe yang ada di mal elite itu.
Menu andalan JD Cookie Cup dibanderol dengan harga Rp55 ribu. Sedangkan pilihan minuman lain, termasuk kopi, teh, jud, mocktail, dapat diperoleh dengan kisaran harga Rp28 ribu hingga Rp55 ribu.
Keramahan harga juga bisa dilihat dari aneka roti yang dibanderol pada kisaran Rp25 ribu hingga Rp55 ribu. Sementara aneka kue dijual dengan kisaran harga Rp48 ribu hingga Rp65 ribu.
Menu-menu mengenyangkan pun tak lantas membuat kantong kering. Perut bisa kenyang dengan sajian menu berat yang dibanderol mulai dari Rp40 ribu hingga Rp180 ribu.
"Harga kami usahakan reasonable. Kalau pun mahal, itu artinya kami menggunakan bahan berkualitas," ujar Koh.
** Semua harga di atas belum termasuk pajak restoran. (els/asr)
Baca Kelanjutan Kala Kopi, Kue, dan Roti Bersatu dalam Kelezatan : https://ift.tt/2OLMY6PBagikan Berita Ini
0 Response to "Kala Kopi, Kue, dan Roti Bersatu dalam Kelezatan"
Post a Comment