Uji coba tersebut dilakukan dalam rangka pemulihan gugusan terumbu karang di pantai yang menjadi lokasi syuting film 'The Beach' itu.
Sebanyak 5.000 orang mengunjungi pantai yang berada di Koh Phi Phi Leh ini setiap harinya.Sepanjang tahun lalu, sebanyak 2 juta turis telah datang.
Satu orang pengunjung dikenakan biaya masuk seharga 400 Baht (sekitar Rp174 ribu).
Salah seorang pemandu wisata, Adam Gardener, mengatakan kalau pemilik perahu dan turis kurang menjaga lingkungan kawasan perairan tersebut.
"Saya sering melihat pemilik perahu membuang sampah ke perairan. Mereka juga membuang jangkar sembarangan. Belum lagi turis yang meninggalkan sampah seenaknya di daratan," kata Gardener.
Dari data milik Kementerian Lingkungan Hidup, disebutkan bahwa sebanyak 80 persen terumbu karang di kawasan perairan Maya Bay telah mati.
Selain jangkar dan tumbahan bahan bakar perahu, makhluk laut tersebut juga mati karena banyak turis yang iseng menyentuh sampai mencabut tangkainya untuk dibawa pulang.
Ketua Asosiasi Pariwisata Kepulauan Phi Phi, Watrapol Jantharo, mengatakan kalau perahu yang membawa turis bakal diminta merapat di sisi samping atau belakang Pantai Maya Baya, yang minim terumbu karang.
Pengamat lingkungan Andrew Hewett mendukung rencana Pemerintah Thailand, sekaligus mengatakan kalau pemulihan alam yang rusak perlu langkah yang lebih serius.
Salah satunya ialah dengan membatasi jumlah orang yang berkunjung.
Dikutip dari Sky News, ini bukan kali pertama Pemerintah Thailand berurusan dengan kawasan perairan yang rusak.
Pada tahun 2016, Pulau Koh Tachai juga mengalami hal yang serupa. Kawasan perairan tersebut sampai dinyatakan tertutup hingga batas waktu yang tak ditentukan.
(ard)
Baca Kelanjutan Terumbu Rusak Parah, Perahu Dilarang Merapat di Maya Bay : http://ift.tt/2I3tHLHBagikan Berita Ini
0 Response to "Terumbu Rusak Parah, Perahu Dilarang Merapat di Maya Bay"
Post a Comment