Search

Pengajian 'Bersanding' dengan Parade Ogoh-ogoh di Banyuwangi

Jakarta, CNN Indonesia -- Pemkab Banyuwangi, Jawa Timur, pada Minggu (5/4) menggelar Festival Balaganjur dan Parade Ogoh-ogoh di Desa Karetan, Purwoharjo, menjelang Hari Raya Nyepi umat Hindu.

Purwoharjo merupakan kecamatan yang dihuni oleh warga yang memeluk beragam agama di Banyuwangi. Buktinya dengan keberadaan beraga, tempat ibadah di sana.

Mulai dari Lebaran sampai Nyepi, seluruh masyarakatnya bahu membahu memeriahkan suasana.

Dari pantauan Antara, tidak jauh dari lokasi festival dan parade, ribuan umat Islam sedang menggelar pengajian di Pondok Pesantren Salafiyah, Al Falah Purwoharjo. Usai pengajian, mereka ikut menyaksikan Festival Balaganjur dan Parade Ogoh-ogoh.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas ikut sibuk pada hari itu. Karena ia hadir dalam pengajian sekaligus festival dan parade,

"Hari ini kita menyaksikan bagaimana kerukunan umat beragama di Purwoharjo. Mari kita terus jaga kerukunan semacam ini," kata Anas dalam sambutannya pada Parade Ogoh-ogoh.

Selain Anas, tokoh-tokoh lintas agama juga datang ke acara yang masuk dalam agenda Banyuwangi Festival itu.

"Acara ini murni dari masyarakat, yang tahun ini kami masukkan dalam agenda Banyuwangi Festival. Festival ini diharapkan kian menguatkan kerukunan antarumat beragama," ujar Anas.

Parade diikuti oleh 35 ogoh-ogoh berbagai bentuk makhluk kepercayaan umat Hindu, mulai dari Hanoman, Rahwana, dan karakter lainnya. Satu ogoh-ogoh rata-rata harus digotong oleh 10 orang.

Di belakang ogoh-ogoh terdapat barisan balaganjur yang mengiringi. Terdapat 45 grup balaganjur. Balaganjur berasal dari kata Bala dan Ganjur. Bala memiliki arti pasukan atau barisan, sedangkan Ganjur berarti berjalan.

Balaganjur berarti pasukan atau barisan yang sedang berjalan, dengan membawa gamelan.

Anas mengatakan, sepanjang tahun ini Banyuwangi menggelar banyak acara bertema budaya dan tradisi.

Menurut bupati berusia 44 tahun tersebut, festival merupakan salah satu usaha Pemerintah Banyuwangi untuk "mempertemukan" masyarakat satu sama lain, yang biasanya sibuk bekerja atau diam dalam rumah.

"Ini cara Banyuwangi untuk memupuk persatuan masyarakat," pungkas Anas.

(ard)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Pengajian 'Bersanding' dengan Parade Ogoh-ogoh di Banyuwangi : http://ift.tt/2FcZ6xA

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Pengajian 'Bersanding' dengan Parade Ogoh-ogoh di Banyuwangi"

Post a Comment

Powered by Blogger.