Meninggalnya perempuan berusia 54 tahun tersebut telah kembali mengingatkan publik terhadap meningkatnya jumlah kasus serangan jantung pada perempuan.
Dilansir dari Deccan Chronicle, sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa perempuan memiliki risiko meninggal tiga kali lipat lebih tinggi setelah mengalami serangan jantung. Sayangnya, perempuan juga lebih jarang diberikan obat untuk menangani serangan jantung tersebut.
Hal ini disebabkan serangan jantung masih dilihat sebagai penyakit yang umumnya dialami oleh laki-laki.
"Kita perlu berusaha lebih keras untuk mengubah persepsi bahwa serangan jantung hanya terjadi pada orang tertentu," ucap penulis studi dan Profesor Pengobatan Kardiovaskular dan Konsultan Kehormatan Kardiolog dari University of Leeds Chris Gale.
Memang, gejala penyakit jantung yang tampak pada perempuan dan laki-laki berbeda.
Gejala yang dialami perempuan lebih ambigu dan tidak terlihat. Selain itu, gejala seperti penyumbatan pembuluh darah juga terjadi lebih sering pada laki-laki dibandingkan pada perempuan.
Karena gejalanya yang lebih ambigu dan penanganan yang kerap terlambat, jumlah perempuan yang mengalami serangan jantung pun akhirnya semakin meningkat.
Studi lain yang dilakukan pada 2017 menemukan bahwa penyakit kardiovaskular merupakan masalah kesehatan utama pada perempuan India. Dari seluruh populasi perempuan India, sekitar 41 persen memiliki profil lipid yang abnormal.
Ini berarti, hampir setengah perempuan India memiliki tingkat kolestrol low-density lipoprotein (LDL) dan lemak triglyceride yang tinggi. Semakin tinggi tingkat LDL dan lemak tersebut, semakin tinggi risiko seseorang terkena penyakit jantung.
Profil lipid yang abnormal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya gaya hidup, aktivitas fisik, dan pola makan.
Prevalensi penyakit jantung pada perempuan ini menunjukkan pentingnya meningkatkan kesadaran terhadap perempuan mengenai penyakit jantung. Perempuan harus mulai mengenali gejala-gejala penyakit jantung dan penanganan yang harus dilakukan ketika gejala tersebut muncul.
Operasi bypass dan pemasangan tabung untuk membantu pembuluh darah arteri terus terbuka merupakan beberapa bentuk penanganan yang harus diberikan kepada perempuan-perempuan yang beresiko serangan jantung.
Namun, memperbaiki gaya hidup seperti menjaga pola makan, memakan lebih banyak sayur, buah-buahan, dan berolahraga teratur merupakan hal yang paling penting dilakukan semua perempuan, baik yang sudah melihat adanya gejala penyakit jantung ataupun belum. (ast/chs)
Baca Kelanjutan 41 Persen Perempuan India Berisiko Kena Serangan Jantung : http://ift.tt/2EWQGu8Bagikan Berita Ini
0 Response to "41 Persen Perempuan India Berisiko Kena Serangan Jantung"
Post a Comment