Angkot 'Norak' Jeepney Sebentar Lagi Tinggal Kenangan

Jakarta, CNN Indonesia -- Angkutan umum khas Filipina, jeepney, terancam berhenti beroperasi karena pemerintah Filipina ingin menggantinya dengan kendaraan yang lebih modern.

Jeepney—yang selama ini mendapat sebutan Raja Jalanan, juga dianggap tidak ramah lingkungan dan keselamatan karena mesin dan fitur keamanannya sudah ketinggalan zaman.

Sebagai ganti jeepney, pemerintah Filipina bakal menghadirkan angkutan umum baru dengan segala fasilitas modern, mulai dari pendingin udara sampai mesin yang ramah lingkungan.

Jeepney mulai dijadikan angkutan umum usai banyak mobil jip yang ditinggalkan oleh anggota militer Amerika Serikat setelah usai Perang Dunia ke-Dua.

Ruang duduk di belakang supir dimodifikasi menjadi dua baris, sementara badan mobil dicat warna-warni.

Badan mobil juga bertuliskan dan bergambar hal-hal yang lucu, mulai dari lambang zodiak, nama keluarga, sampai foto anak.

Untuk sekali naik dalam jarak empat kilometer, penumpang dikenakan tarif 8 Peso (sekitar Rp5.700) per orang.

Selama ini penduduk dan turis di Filipina selalu mengandalkan jeepney untuk berkeliling kota, karena dianggap lebih murah dibandingkan taksi atau mobil sewaan.

Walau tarifnya terjangkau, tapi ruang duduknya sangat tak nyaman terutama bagi penumpang yang berbadan tinggi besar.

Sekali jalan, jeepney bisa memuat sepuluh sampai 16 orang, yang duduk berhadapan. Jangankan sabuk pengaman penumpang, untuk mengusir gerah saja penumpang harus membuka kaca mobil lebar-lebar.

“Sebenarnya naik jeepney itu sama sekali tak nyaman, apalagi saat terjebak kemacetan. Tapi karena Manila selalu macet, jadi saya lebih pilih jeepney ketimbang taksi,” kata Mira, warga Indonesia yang belum lama ini berkunjung ke Filipina untuk berwisata.

Bagi yang sedang berada di Filipina, ada baiknya untuk meluangkan naik jeepney sekaligus berfoto di depannya sebelum angkutan umum itu tinggal kenangan.

[Gambas:Video CNN]

(ard)

Let's block ads! (Why?)