Semua memacu kecepatan untuk mencapai tujuan dan memastikan diri mendapat jalur. Namun sejenak semua harus terhenti kala lampu merah menyala. Giliran pejalan kaki memperoleh kesempatan untuk menguasai arena selama sekian detik.
Momen sekejap di tengah riuh kendaraan inilah yang menjadi inspirasi desainer busana wanita Fetty Rusli dalam peragaan busana. Fetty berimajinasi penyeberangan seolah menjadi sebuah runway bagi para pejalan kaki untuk menunjukkan gaya mereka. Imajinasi 'street style' ini kemudian ia tuangkan dalam koleksi busana bertajuk 'Crossing.'
Namun bagi Fetty, imajinasi gaya jalanan bukanlah dengan gaya kaum urban yang bebas. Identik dengan celana sobek-sobek, gaya perempuan yang agak feminin dan lainnya.
"Saya membayangkan wanita menyebrang dengan style, fashion. (Menurut saya) wanita era 1950-an sangat bergaya," ujarnya saat konferensi pers di Hotel Shangri La, Jakarta Selatan, Rabu (29/8).
Fetty memang 'mengagungkan' gaya perempuan tahun 1950-an. Kecintaannya ini dituangkan dalam siluet 53 tampilan busananya. Sang desainer busana pengantin ini tak hanya berkutat pada gaun pengantin mewah dan elegan, tapi juga cocktail dress dan evening gown.
Foto: CNN Indonesia/Safir Makkikoleksi fetty rusli |
Persimpangan jalan tahun 50-an dunia Fetty Rusli terbagi dalam empat babak. Di ujung penyeberangan, ikon fesyen cantik Audrey Hepburn bersiap melintasi zebra cross.
Fetty berusaha total ingin menghadirkan romansa gaya 1950-an lewat beberapa fashion statement dan sang fashion icon, Audrey Hepburn. Betapa tidak, Gaya rambut sleek, pemulas bibir merah, dan winged liner atau garis mata menyerupai sayap begitu lekat dengan sang bintang film. Fetty mengungkapkan bahwa Audrey memang sesuai dengan DNA rancangannya selama ini.
"Dia fashionable, sesuai dengan rancangan saya yang feminin dan girly," katanya.
Foto: CNN Indonesia/Safir Makki |
Namun nyatanya ada banyak Audrey di panggung pertunjukan busana Fetty, lengkap dengan pulasan lipstik merah di bibir.
Siluet pencil skirt dan circle skirt dipadukan dengan tank top, puffy top, sampai blus. Tak cuma itu, gairah Fetty juga terlihat menyala dengan siluet gaun bodycon, sling dress (gaun dengan bagian depan dada menyilang), sampai one shoulder ruffles.
Gairah merah mulai meredup dan digantikan dengan dunia monokrom. Tak segarang di awal, Fetty menghadirkan suasana nan lembut tetapi tetap kuat.
Penggunaan motif kotak-kotak, belt besar, dan korset terlihat mendominasi panggung. Korset-korset ini tampil dengan sedikit sentuhan modern yang berbeda. Sama seperti zaman kekinian, korset ini diubah menjadi korset belt yang dipakai di luar gaun, bukan di dalam.
Foto: CNN Indonesia/Safir Makki |
Fetty sendiri menghadirkan sentuhan feminin yang memang identik dengannya. Dia masih bermain aman dengan blus peplum, blus lengan lonceng, see-through dress yang berani, atasan off-shoulder, long dress hingga busana pengantin.
Namun di gaun pengantin pada sesi terakhir, Fetty sedikit ambil risiko. Dia membuat gaun pengantin dengan rok sebetis. Bak balerina anggun dengan tutu yang mengembang indah. Busana pengantin pun tak semua ia buat panjang hingga menyapu lantai.
Sensasi 50-an juga diperkuat Fetty dengan detail motif polkadot, bow atau pita pada kerah atau pinggang, bulu, motif kotak-kotak, sampai motif garis meski tak dilukiskan dengan tegas.
(chs)
Baca Kelanjutan Kala Zebra Cross Berubah Jadi Runway Modis 'Audrey Hepburn' : https://ift.tt/2LHawI8Bagikan Berita Ini
Foto: CNN Indonesia/Safir Makki
Foto: CNN Indonesia/Safir Makki
Foto: CNN Indonesia/Safir Makki
0 Response to "Kala Zebra Cross Berubah Jadi Runway Modis 'Audrey Hepburn'"
Post a Comment