Namun, sosiolog Mark Regnerus menyalahkan 'seks murah' sebagai penyebab atas keengganan pria menikah. Regnerus mengatakan itu merujuk pada temuannya atas survei di mana terjadi penurunan angka pernikahan orang Amerika Serikat pada 2000-2014. Selama rentang waktu itu, ada penurunan sebesar 13 persen.
'Seks murah', seperti dijabarkan Regnerus, adalah istilah yang jika mengacu pada ilmu ekonomi dapat dideskripsikan sebagai seks yang diperoleh dengan mengeluarkan sedikit biaya, hemat waktu dan emosi yang tak terlalu banyak untuk sebuah kepuasan.
Jika sebelumnya, wanita membuat pasangannya menunggu hingga pernikahan dan akhirnya mereka bisa melakukan hubungan intim. Kini, dengan pesatnya industri pornografi serta kebebasan, seks adalah komoditas yang tersedia setiap waktu. Hal ini kemudian membuat pria tak begitu termotivasi untuk menikah.
Sosiolog ini kemudian juga mengutip prediksi demografer Steven Ruggles bahwa ada satu dari tiga orang di usia 20-an tahun, tak ada niat untuk menikah.
Tidak hanya soal motivasi menikah, Regnerus juga menyalahkan 'seks murah' sebagai penyebab menurunnya tingkat pendidikan dan level pekerjaan. Pemikirannya ini didasari dari psikolog sosial Roy Baumeister dan Kathleen Vohs yang mempelajari fenomena ini.
"Sekarang ini, pria muda tak lagi harus berupaya keras mendapatkan pendidikan yang baik, dan prospek karier sukses demi seks berkualitas. Seks jadi bebas dan mudah. Ini versi baru dari candu pria," katanya seperti dilansir dari India Today, baru-baru ini.
Bagai wanita, lanjut Regnerus, pria semakin takut berkomitmen. Namun rata-rata, pria tak takut berkomitmen. Ia mengatakan pria justru jadi pemegang kemudi pernikahan dan mengendalikannya sesuai kebutuhan dan preferensi mereka.
Sebaliknya bagi wanita, mereka dapat masuk untuk lebih stabil atau malah memasuki kehidupan pernikahan yang tak memuaskan. Wanita akan semakin sulit untuk menemukan partner yang mau berkomitmen dengannya.
Ia juga mengambil contoh film Fifty Shades of Grey (2015) untuk membuktikan apa yang ia katakan. Film fiksi ini memang sukses di pasaran.
"Saya sadar ini film fiksi, tapi ketika ada yang menjualnya hingga 100 juta kopi dalam dua tahun, narasi itu kemudian menggema. Ada sesuatu di situ," katanya.
Kemudahan akses dan biaya seks yang murah bagi pria diyakini juga akan berdampak buruk pada wanita. Mereka akan kesulitan menemukan pasangan yang benar-benar mau berkomitmen. </span> (rah)
Baca Kelanjutan 'Seks Murah' Bikin Pria Malas Menikah : http://ift.tt/2w3lY9wBagikan Berita Ini
0 Response to "'Seks Murah' Bikin Pria Malas Menikah"
Post a Comment