Menurut psikolog anak Mira Amir, anak-anak kerap tidak mengetahui cara menangani bullying sehingga cenderung memilih untuk diam. Selain itu, perasaan seperti malu, takut, dan tertekan juga muncul sehingga membuat anak semakin sulit untuk bersuara.
Peran orang terdekat seperti keluarga penting untuk menyetop dan mencegah bully. Keluarga terutama orang tua mesti mendeteksi atau mengenali tanda-tanda anak yang terkena bully sejak dini.
"Orang tua harus menyadari jika terdapat perbedaan pada anak," kata Mira yang fokus menangani bullying pada anak, kepada CNNIndonesia.com, Rabu (10/4).
Berikut merupakan tanda-tanda anak yang mengalami bully, dikutip dari situs resmi Stop Bullying milik Departemen Kesehatan Amerika Serikat.
1. Memiliki cedera yang tak bisa dijelaskan
2. Barang seperti pakaian, buku, elektronik, atau perhiasan rusak atau hilang
3. Sering sakit kepala atau sakit perut, merasa sakit atau pura-pura sakit
4. Perubahan kebiasaan makan
5. Sulit tidur atau sering mimpi buruk
6. Hilang minat untuk sekolah, nilai menurun
7. Tiba-tiba tidak memiliki teman atau menghindari situasi sosial
8. Rasa percaya diri berkurang
9. Melakukan tindakan yang merusak diri sendiri
Jika anak sudah mulai menunjukkan tanda-tanda ini, Mira menyarankan agar orang tua mulai melakukan pendekatan agar anak dapat terbuka terhadap masalah yang dialaminya.
Orang tua juga mesti mencari solusi untuk menangani kasus bullying agar tidak berdampak traumatis pada anak, bukan malah memperkeruh suasana dengan memarahi anak.
"Bully itu menimbulkan dampak traumatis sehingga harus ditangani dengan baik," ujar Mira. (ptj/chs)
Baca Kelanjutan 9 Tanda Anak Terkena Bullying : http://bit.ly/2G14NfMBagikan Berita Ini
0 Response to "9 Tanda Anak Terkena Bullying"
Post a Comment