Pertunjukan yang menampilkan 'Cepot dkk' ini bahkan mendapat respons positif dari warga negara tersebut.
Pesona ditebar Wayang Ajen dalam Invitation Performance of UNESCO Intangible Cultural Heritage of Humanity and Conference di National Intangible Heritage Center. Acara tersebut digelar pada 5-6 Oktober lalu namun pertunjukan itu ditampilkan pada hari terakhir.
Alhasil, gedung berkapasitas 600 kursi pun terisi penuh, bahkan sebagian harus berdiri.
Rama dan Sinta
Suasana dingin Kota Jeonju berubah hangat kala pertunjukan dimulai dengan lakon yang familiar, yakni The Love Story of Rama & Sinta. Pesan moral yang ingin disampaikan adalah mengenai persahabatan menuju perdamaian.
"Antusiasme publik Korea Selatan ini luar biasa. Mereka harus diapresiasi. Publik di sana menyimak alur cerita yang kami bawakan. Responnya juga luar biasa," tutur Ki Dalang Wayang Ajen Wawan Gunawan dalam keterangan tertulis, Selasa (9/10).
Pertunjukan Wayang Ajen dibuka dengan Tarian Wonderful Indonesia oleh para penari Purbasari dan Hani.
Kekaguman publik Korea Selatan berlanjut saat menyaksikan Tari Topeng Klana Ajen Campakararang. Beragam keindahan alam dan budaya ditampilkan di layar itu.
"Show pembuka ini sudah menampilkan beragam keindahan Indonesia. Ini betul-betul menjadi ajang promosi keragaman budaya dan alam nusantara," kata Wawan.
Tokoh Cepot pun mulai meramaikan suasana dengan menyapa: "Annyong haseyo, mannaseo ban ga wo yo" ["Apa kabar? Senang bertemu dengan Anda"].
"Jeo nun Indonesia eso on Cepot ibnida." [Perkenalkan nama saya Cepot dari Indonesia].
Para penonton pun riuh menonton pertunjukan tersebut.
Pelaksana Tugas Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Kementerian Pariwisata Ni Wayan Giri Adnyani pun mengatakan Wayang Ajen adalah cara yang tepat untuk mempromosikan pariwisata Indonesia.
"Wayang Ajen memang media terbaik untuk pariwisata Indonesia. Selain alur cerita dengan dukungan konsep multimedia, Wayang Ajen juga aktif berinteraksi dengan pengunjung. Dengan respons besar seperti itu kami yakin publik Korea terkesan," terangnya.
Wayang Ajen pun ditutup spesial dengan menampilkan lagu Arirang yang dibawakan oleh penyanyi cilik Antika Wandandani Gunawan.
Kesuksesan show Wayang Ajen di Korea Selatan ini tidak lepas dari dukungan Nasional Intangible Heritage Center (NIHC). Bahkan, NIHC sudah melakukan promosi Wayang Ajen sejak jauh hari.
Tak hanya itu, NIHC juga menampilkan pengantar dalam Bahasa Indonesia dan Korea Selatan.
Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya pun angkat topi terhadap pertunjukan Wayang Ajen yang berhasil memperkenalkan budaya Indonesia di Korea Selatan.
(egp/stu)
Baca Kelanjutan Wayang Ajen 'Sihir' Warga Korsel dengan Eksotisme Nusantara : https://ift.tt/2RE3TLgBagikan Berita Ini
0 Response to "Wayang Ajen 'Sihir' Warga Korsel dengan Eksotisme Nusantara"
Post a Comment