Pasar baru ini terletak di arah timur Toyosu. Kawasan ini menawarkan fasilitas pendinginan yang lebih canggih dan area yang dua kali lebih besar dari Tsukiji. Bayangkan, Tsukiji saja sudah termasuk terbesar di dunia.
Lokasinya pasar Tsukiji sudah tak sama lagi. Pasar ikan legendaris ini sudah pindah ke lokasi baru, namun semua ritual yang ada di dalamnya tak berubah. Semuanya tetap sama. Deretan ikan-ikan tuna besar ditata di papan kayu di lantai.
Lonceng pun tetap dibunyikan sebagai tanda pemanggil pelelang ikan untuk mulai menawar harganya.
"Ini saatnya Kita pergi," kata Kiyoshi Kimura, salah satu orang tenar di dunia sushi, pemilik sushi Zanmai yang sebelumnya memecahkan rekor untuk pelelangan tuna di Tahun Baru lalu,dikutip dari AFP.
"Kami tidak akan mendapatkan harga yang sama hari ini."
'Rasanya tak sama'
Pagi hari itu, para veteran Tsukiji tetap bersaing dalam pelelangan pertama mereka di pasar baru. Suasananya masih bersih dan tertutup. Meski demikian, masih ada raut ketidakpuasan di wajah mereka.
Pemindahan pasar dianggap merampas sebagian jiwa mereka.
"Ini bukan suasana yang sama seperti di Tsukiji," kata Lionel Beccat, koki bintang Michelin yang selalu pergi ke lelang pagi buta di Tsukiji sejak bertahun-tahun lalu.
"Pada tingkat profesional, Toyosu mungkin lebih baik. Tapi urusan sentimental, itu Tsukiji. Kepala mungkin berkata iya (Tsukiji) tapi hati mengatakan tidak."
Sekalipun Tsukiji sudah pindah ke lokasi baru, namun sebagian orang yang tak ingin pindah masih terus melakukan unjuk rasa.
"Terlalu dini untuk mengatakan bagaimana hasilnya, tapi kami tidak sepenuhnya yakin," kata seorang pedagang tuna.
Di Tsukiji sendiri lusinan pengunjuk rasa menerobis barisan pejabat kota dan meminta kembali ke tempat lama. Yang menyedihkan, beberapa lokasi lama Tsukiji kini sudah dihuni tikus.
Pengunjuk rasa menutut pejabat kota untuk menjaga Tsukiji dengan baik, terutama jika ada masalah serius yang tak terselesaikan di Toyosu.
(chs)
Baca Kelanjutan Pasar Baru Tsukiji: Ritual Lama, 'Beda Rasa' : https://ift.tt/2Ca2h6jBagikan Berita Ini
0 Response to "Pasar Baru Tsukiji: Ritual Lama, 'Beda Rasa'"
Post a Comment