"Mengingat fungsi Jembatan Kuning sebagai ikon Kota Palu, maka akan ditangani Kementerian PUPR, diawali dengan pengecekan struktur jembatan dan desain ulang," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono melalui keterangan resmi pada Rabu (3/10).
Basuki memaparkan, pemulihan kondisi akses jalan pascagempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala menjadi salah satu dari empat fokus selain membantu evakuasi korban, penyediaan air bersih dan sanitasi serta pembersihan kota.Kelancaran akses perhubungan, lanjut Basuki, sangat penting bagi mobilitas orang dan distribusi bantuan agar bisa sampai ke lokasi-lokasi pengungsian di Kota Palu dan Kabupaten Donggala.
Basuki menuturkan akses jalan nasional ke Kota Palu melalui Lintas Barat, Timur, dan Tengah telah terbuka seluruhnya.
Jalur Lintas Barat yakni ruas jalan Palu-Pelabuhan Pantoloan-Tolitoli-Buol sepanjang 546 km dan ruas Palu-Donggala-Pasangkayu-Mamuju sepanjang 420 km.
Sementara Jalur Lintas Tengah yakni Ruas Palu-Napu-Poso sepanjang 427 km dan Palu-Kebon Kopi-Parigi-Poso sepanjang 220 km.
Sedangkan untuk Lintas Timur melalui Ruas Palu-Kebon Kopi-Marisa-Gorontalo sepanjang 607 km.
Salah satu ruas krusial yakni Kota Palu-Kabupaten Parigi yang menjadi jalur utama dari utara Sulawesi menuju Palu, dimana terdapat daerah dataran tinggi yang rawan longsor, yakni di Kebon Kopi.
Penanganan ruas jalan ini telah dilakukan secara bertahap, dimana pada tahun 2017 ada 4 paket pekerjaan "multiyears" dengan nilai Rp 330 miliar.
Pemandangan Jembatan Kuning selagi masih berdiri kokoh. (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)
|
"Saat ini kita di Kebun Kopi yang berada di ruas jalan antara Kota Palu dan Kabupaten Parigi, penghubung lintas Timur dan Barat. Jalan di kawasan Kebun Kopi sejak lama rawan longsor. Kami lakukan perbaikan secara ofensif," ujar Basuki.
Basuki mengemukakan, rekonstruksi ruas jalan Kota Palu-Kabupaten Parigi dilakukan sepanjang 48 kilometer oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XIV, Ditjen Bina Marga.
Menteri Basuki mengatakan penanganan tidak lagi dilakukan setelah terjadinya longsor, namun dilakukan perkuatan tebing dengan teknologi geotrip dan geometric tanam tumbuhan.
"Ramah lingkungan sehingga menjadi 'green' infrastruktur dan memiliki daya tarik wisata. Selain dilakukan perkuatan tebing juga dilakukan perbaikan badan jalannya," pungkas Basuki.
Jembatan Kuning atau yang bernama asli Jembatan Palu IV dan biasa disebut Jembatan Ponulele oleh masyarakat setempat, diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Mei 2006.
Jembatan sepanjang 250 meter, selebar 7,5 meter dengan tinggi lengkung 20,2 meter yang membentang di atas Teluk Talise ini berada di kelurahan Besusu dan Lere, yang menghubungkan kecamatan Palu Timur dan Palu Barat.
Jembatan kuning merupakan jembatan lengkung pertama di Indonesia.
[Gambas:Video CNN]
(ard)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jembatan Kuning, 'Warisan' SBY yang Kini Tergerus Tsunami"
Post a Comment