Disebut "emas merah", tanaman ini menjadi produk ladang banyak petani di sana.
Sayangnya saat ini kota pantai itu sedang mengalami krisis air, sehingga ladang-ladang henna menjadi kering."Kota ini sedang sekarat karena krisis air," kata salah satu petani, Houcine Akrout.
Akrout dan rekan-rekannya sesama petani tak habis akal.
Mereka membangun saluran air sederhana dari mata air terdekat untuk mengaliri ladangnya.
Namun usaha tersebut dirasa belum cukup untuk jangka panjang ladang.
Populasi yang meningkat dan konsumsi air yang berlebihan membuat kota Gabes kekeringan.
Kondisi tersebut diperparah dengan musim kemarau yang panjang pada tahun ini.
"Ladang henna butuh air yang banyak. Jika usaha kami tak berhasil, kami akan mengganti ladang dengan buah delima. Kami tak bisa menunggu lama, kami butuh uang untuk hidup," ujar Akrout.
![]() |
Sepanjang tahun 2016-2017 panen henna di Gabes bisa mencapai 645 ton. Tahun ini jumlahnya turun 20 persen, seperti yang dikatakan Kepala Dinas Pertanian Gabes, Amel Ghiloufi.
Ketiadaan henna lokal membuat pasar dipenuhi oleh henna impor.
Henna impor dijual dalam kemasan siap pakai, tapi diduga bahannya sarat kimia yang kurang baik untuk kesehatan.
Ghiloufi berharap musim kering tak berlangsung lama, sehingga petani bisa kembali memanen henna.
Ia juga optimis henna lokal bisa bersaing di pasaran sebagai kosmetik yang menyehatkan.
Pasar Jara, pasar tradisional terbesar di Gabes, banyak penjual henna yang menjajakan dagangannya.
Semenjak henna lokal "menghilang" di pasaran, lapak mereka terlihat sepi pembeli.
Salah satu pedagang henna lokal, Hassen Mrabet, kecewa produksi ladang henna tahun ini menurun.
"Biasanya banyak pembeli, terutama menjelang musim pernikahan di bulan Juli-Agustus. Saat ini sepi," kata Mrabet muram.
Pedagang yang lain, Ismail, ikut mengatakan kalau dirinya khawatir jika henna lokal berganti dengan produk pewarnaan kimia dari luar negeri.
"Ketiadaan henna lokal membuat produk dari luar negeri menyerbu. Kemungkinan tradisi mewarnai rambut, kuku dan kulit dengan henna lokal sebentar lagi bakal berganti," ujarnya.
(ard)
Baca Kelanjutan Kekeringan Ancam Memudarnya Tradisi Henna : https://ift.tt/2uS4yPfBagikan Berita Ini
0 Response to "Kekeringan Ancam Memudarnya Tradisi Henna"
Post a Comment