Pada hari Rabu (21/3), kawah yang berada di gunung vulkanik aktif itu kembali menyemburkan gas yang membuat 30 orang keracunan.
Sehari setelah kejadian, Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Ijen Bambang Heri Purwanto langsung merekomendasikan penutupan Kawah Ijen sementara untuk turis dan warga yang biasa menambang belerang di sana.Kecuali tim peneliti dan penyelamat, tak boleh ada yang mendekati Kawah Ijen dalam radius 1 kilometer hingga situasi kembali kondusif.
Kawah Ijen ramai didatangi oleh turis yang ingin melihat fenomena Api Biru (Blue Fire). Fenomena alam tersebut muncul sekitar pukul 2 pagi sampai 4 pagi.
Blue Fire merupakan hasil reaksi dari gas bumi yang bertemu dengan oksigen pada suhu tertentu.
Langka, tentu saja. Karena pemandangan tersebut hanya terjadi di dua tempat di dunia, Kawah Ijen dan Islandia.
Perwakilan dari Himpunan Pramuwisata Indonesia(HPI) cabang Banyuwangi, Kisma Donna Wijaya, mengatakan kalau waktu terbaik untuk berkunjung ke Kawah Ijen ialah sepanjang bulan Juli sampai September, musim kemarau yang bersuhu kering sehingga medan pendakian lebih aman.
![]() |
Durasi naik turun gunung sekitar empat jam, sehingga jika ingin melihat Blue Fire atau matahari terbit, harus berangkat lebih pagi. Pukul 5 pagi menjadi waktu favorit turis mendaki ke sana.
Selain pemandangannya lebih indah, waktu pendakian di pagi hari juga terbilang lebih aman karena belum ada gas yang meletup dari kawah.
Dari Kota Banyuwangi menuju Pos Paltuding yang menjadi gerbang pendakian Kawah Ijen memerlukan waktu 1,5 jam berkendara.
Pendakian dari Paltuding menuju puncak Kawah Ijen menempuh jarak 3,2 km dengan medan bervariasi mulai kemiringan yang cukup tajam, landai dan datar menjelang puncak.
Berikut ini ialah tips aman mendaki Kawah Ijen:
- Makan dan istirahat yang cukup sebelum pendakian. Jangan begadang.
- Kenakan busana serba tebal untuk antisipasi suhu dingin, terutama ketika melakukan pendakian tengah malam untuk melihat Blue Fire.
- Kenakan sepatu olahraga dengan alas kaki yang tidak licin.
- Kenakan juga penutup kepala, sarung tangan, dan terutama masker mulut untuk antisipasi mengirup asap belerang.
- Barang yang wajib dibawa: jas hujan, senter kecil, oksigen kaleng atau obat bagi penderita asma.
- Mulailah berjalan dengan ritme perlahan sampai ritme sedang. Disarankan rehat sejenak 1-2 kali di tengah pendakian.
- Minum air dapat mengurangi rasa haus dan kering tenggorokan karena pengaruh asap belerang.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tips Aman Mendaki ke Kawah Ijen"
Post a Comment