Harry menyuguhkan rancangannya itu di tempat ia memulai bisnis fesyennya, Showroom Romeo yang berada di 18, Rue Ferdinand Duval, Paris. Sekilas, desainer Indonesia pertama yang masuk dalam kalender resmi Paris Fashion Week 2008 ini menciptakan koleksi yang kokoh namun tetap feminin.
Keluar dari zona aman dari koleksi-koleksi sebelumnya yang didominasi warna hitam, Harry Halim berani menjelajahi area baru tanpa meninggalkan kesan sensual dan edgy.
Permainan siluet yang tegas - sebuah jas dengan bahu ekstra lebar dan pinggul yang ramping serta jaket kulit dengan siluet jam pasir - juga menjadi nafas segar untuk label ini. Sebuah jaket dengan resleting besar bahkan dibuat di pabrik yang sama di mana beberapa produk label Hermes dibuat. Tidak heran ketika koleksi Harry Halim memiliki struktur jahitan rumit berkualitas dunia. Bahkan tas-tasnya juga diproduksi di Prancis, dengan bahan-bahan yang berasal dari Indonesia.
"Mencoba hal baru menjadi tantangan untuk saya, dan siluet serta warna-warna yang saya tampilkan tetap memiliki nafas label saya yang menggambarkan perempuan independen yang kuat," terangnya saat ditemui beberapa waktu lalu.
Koleksi Harry Halim di Paris. (Foto: Fandi Stuerz for CNN Indonesia)
|
Harry menerangkan bahwa keputusannya membuka butik serta memindahkan pusat produksi ke Indonesia merupakan keputusan bisnis yang menguntungkan. Menurutnya, dengan memperkerjakan 14 orang yang tersebar di Jakarta, Paris, dan LA, Harry Halim memiliki kelebihan dari segi biaya produksi dan pemasaran. Ia juga memiliki pangsa pasar yang memang lebih dominan di luar negeri.
Buyer dari Malaysia, Hongkong, China, Prancis, dan juga Arab Saudi menjadi basis konsumennya. Tahun ini Harry memberi bocoran akan membuka pop-up store di Shanghai, sebuah strategi 'jemput bola' setelah kesuksesan labelnya Joyce di Hong Kong, yakni sebuah concept store yang mengusung label-label kontemporer dunia seperti Alexander McQueen, Dries van Noten, hingga Rick Owens. Harapannya, dengan basis produksi serta marketing di Jakarta, pelebaran bisnisnya akan lebih berfokus ke pasar Asia.
Harry Halim menjadi satu dari beberapa desainer Indonesia yang membuka showroom selama pagelaran Paris Fashion Week musim ini. Lainnya, ada Biyan, Toton, Sean & Sheila, Peggy Hartanto, dan Alleira Batik.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tak Lagi Hitam, Harry Halim Pamer Koleksi Sensual Penuh Warna"
Post a Comment