Search

Ekaterinburg, Kota Dinamis 'Manchester-nya Rusia'

Jakarta, CNN Indonesia -- Kota Manchester di Inggris dikenal sebagai kota yang kental dengan seni budaya. Di Rusia, kota Ekaterinburg juga beridentitas sama, bahkan sampai disebut 'Manchester-nya Rusia'.

Ekaterinburg turut menyambut atlet dan turis yang bakal menyaksikan pertandingan Piala Dunia 2018 Rusia.

Di kota terpadat ke-empat di Rusia setelah Moskow, Saint Petersburg, dan Novosibirsk ini, ajang sepakbola tersebut bakal digelar di Stadion Ekaterinburg Arena.

Kota ini berada dekat Pegunungan Ural yang berbatasan antara Eropa dan Asia. Industri baja menjadi sektor ekonomi utama di sana.

Keberadaan kawasan industri tak membuat nuansa Ekaterinburg kaku. Keberadaan bar, kelab malam, sekaligus penampakan graffiti di berbagai sudut membuat kota ini terkesan dinamis, bak Manchester.

Ekaterinburg bisa dikunjungi dari Moskow dengan mobil, kereta, atau pesawat. Untuk pesawat, durasi penerbangannya sekitar 2,5 jam dengan harga tiket Rp1,2 jutaan per orang pulang pergi.

Selain menonton pertandingan sepakbola Piala Dunia 2018, berikut ini ialah sejumlah alasan untuk mengunjungi Ekaterinburg:

1. Arsitektur unik

Di Ekaterinburg ada sekitar 600 bangunan bersejarah yang mulai dibangun pada abad ke-18. Rumah Sevastyanov menjadi salah satu bangunan yang paling ikonik di sana, karena arsitekturnya yang memukau.

[Gambas:Instagram]

2. Skena musik

Ada instlasi karakter The Beatles di sudut kota Ekaterinburg. Walau sempat menjadi musik terlarang saat era Soviet, namun band asal Liverpool itu menjadi inpsirasi bermusik pemuda dan pemudi di sini.

Festival musik Ural Music Night, kelab jazz EverJazz, dan kelab malam Dom Pechati menghangatkan skena musik di Ekaterinburg.

3. Banyak museum

Industri baja dari Ekaterinburg ikut menyumbang sejarah dalam pembangunan banyak monumen dunia, seperti Patung Liberty, Menara Eiffel, sampai Gedung Parlemen London.

Sejarah kota ini tak hanya soal baja, tapi juga soal seni budaya. Secara total, ada 60 museum dan galeri seni yang beroperasi di sini.

Beberapa yang patut dikunjungi ialah Museum of Fine Arts, Municipal Museum of Ural Writers, Ural Mineralogy Museum, Museum of Jewelry Art History, Ekaterinburg Modern Art Gallery, dan National Center for Contemporary Art.

Seni jalanan juga menyumbang sejarah kota ini. Galeri seni jalanan Sweater bisa dikunjungi bagi penggemar graffiti, mural, dan sejenisnya.

[Gambas:Instagram]

4. Menonton teater

Ekaterinburg juga menjadi rumah bagi seni pertunjukan, mulai dari opera sampai tari ballet.

Gedung pertunjukkan yang masih beroperasi dan layak dikunjungi ialah Drama Theater, the Youth's Theater, the Puppet Show, dan the State Philharmonic Theatre.

5. Alam indah

Berbatasan dengan gunung dan benua membuat Ekaterinburg dianugerahi alam yang indah. Segala kegiatan wisata alam bisa dilakukan di sini, mulai dari menunggang kuda sampai berkayak.

[Gambas:Instagram]

6. Kereta terpendek

Dioperasikan sejak tahun 1991, Ekaterinburg Metro memiliki jalur kereta terpendek di dunia yang dari ujung ke ujungnya bisa ditempuh hanya dengan waktu 19 menit.

Rekor tersebut bahkan sampai dicatat oleh Guinness Book of Records.

7. Wisata belanja

Pegunungan Ural menyimpan banyak mineral yang menjadi berkah bagi masyarakat Ekaterinburg. Selain baja, mineral tersebut berupa batu permata yang disulap menjadi perhiasan.

Bagi yang gemar mengoleksi perhiasan, berwisata belanja di sini sangatlah tepat.

Saksikan Siaran Langsung Pertandingan Piala Dunia 2018 di TransTV, Trans7, Transvision, serta Dapatkan Berita Terbaru juga Video Cuplikan Resmi di detikcom, CNNIndonesia.com dan CNBCIndonesia.com.

(ard)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Ekaterinburg, Kota Dinamis 'Manchester-nya Rusia' : http://ift.tt/2pw4SAH

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Ekaterinburg, Kota Dinamis 'Manchester-nya Rusia'"

Post a Comment

Powered by Blogger.