
Berlokasi di Hutan Dodauer dekat kawasan Eutin, Pohon 'Tinder' ini berupa Pohon Ek yang diperkirakan sudah berusia lebih dari 500 tahun.
Diberi nama Der Bräutigamseiche, konon katanya pohon itu telah menjadi mak comblang untuk sekitar 100 pasangan yang melanjutkan hubungannya ke jenjang pernikahan.Dikutip dari Lonely Planet, sejarah pohon itu bermula dari pasangan muda yang menjalin hubungan rahasia. Mereka saling menitipkan surat cinta di lubang pohon itu untuk berkomunikasi.
Setelah hubungan mereka direstui, pasangan itu lalu menggelar upacara pernikahan di bawah pohon, tepatnya pada tahun 1891.
Sejak saat itu, jadi banyak orang yang menitipkan surat cinta untuk disematkan di lubang pohon demi menemukan pasangan hidupnya.
Cara kerjanya mirip aplikasi kencan Tinder, hanya saja foto dan biodata ditulis dalam surat.
Aturannya, orang yang tak berminat dengan surat cinta yang sudah dibaca wajib mengembalikannya ke dalam lubang pohon, agar surat cinta itu bisa dibaca oleh orang lain yang kemungkinan tertarik berkenalan dengan sang penulis.
Membludaknya antusiasme warga dan turis di Jerman untuk membuktikan legenda cinta membuat lubang di Pohon Ek itu dipenuhi oleh ribuan surat, sehingga petugas Kantor Pos harus turun tangan.
Pemerintah lokal pun membangun tangga kayu sampai ke lubang pohon agar pengunjung lebih aman saat menitipkan atau mengambil surat cinta.
Lucunya, Pohon Ek ini juga bertemu dengan jodohnya, yakni Pohon Kastanya bernama Himmelgeist Chestnut yang berlokasi di Düsseldorf.
Karena memiliki kesamaan fungsi, mereka lalu "dinikahkan" pada 25 April 2009.
Sayangnya, usia "pernikahan" itu hanya berlangsung enam tahun, karena Himmelgeist Chestnut harus tumbang dimakan usia.
Bagi yang percaya dengan legenda ini, silakan datang sendiri sambil membawa surat cinta ke Pohon Der Bräutigamseiche.
(ard)
Baca Kelanjutan Cari Jodoh di Jerman melalui Pohon 'Tinder' : http://ift.tt/2Cv11r8Bagikan Berita Ini
0 Response to "Cari Jodoh di Jerman melalui Pohon 'Tinder'"
Post a Comment