Hal itu menjadi salah satu perhatian dalam gelaran Asia Pacific Food Forum yang baru saja dibuka pada hari ini, Senin (30/1) dengan Indonesia sebagai tuan rumah.
Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam pembukaan Forum tersebut mengungkapkan lahan untuk pangan kini harus beradu dengan lahan untuk perumahan dan industri. Hal ini merupakan dampak dari peningkatan jumlah penduduk.
Pangan, lanjutnya, bisa menggoncang politik suatu pemerintahan. JK mengambil contoh di India, bawang bisa menjatuhkan sebuah kabinet. Di Indonesia, cabai bisa 'menggoyang' pemerintah.
Selain itu, permasalahan pangan juga menyangkut pola makan di suatu wilayah. Ia juga menyoroti beberapa wilayah yang menyediakan pangan berlebihan sehingga sisanya dibuang begitu saja.
"Afrika punya cara mengecilkan piring, ini cara juga supaya tidak buang-buang makanan. Sehingga mungkin pemerintah bikin Keppres berapa besar piring yang bisa dipakai biar makanan enggak mubazir," kata Jusuf Kalla dalam pidatonya di Hotel Shangrila, Jakarta, Senin (30/10).
Ia menganggap, cara yang diterapkan Afrika juga merupakan bagian dari upaya ketahanan pangan.
Asia Pacific Food Forum atau Forum Pangan Asia Pasifik merupakan inisiatif Pemerintah Indonesia khususnya Kementerian Kesehatan untuk melakukan terobosan dalam sistem pangan berkelanjutan bekerjasama dengan EAT Foundation.
Gunhild A. Stordalen, presiden dan ketua EAT Foundation bersama Menteri Kesehatan, Nila Farid Moeloek dalam konferensi pers usai pembukaan Asia Pacific Food Forum di Hotel Shangrila, Jakarta, Senin (30/10). (Foto: CNN Indonesia/Elise Dwi Ratnasari)
|
Forum dihadiri oleh 700 peserta dari negara-negara kawasan Asia Pasifik yang berasal dari aneka sektor termasuk akademisi, pelaku bisnis, perencana pembangunan, pelaku keuangan juga bidang pertanian dan lingkungan hidup. Asia Pasific Food Forum berlangsung mulai hari ini hingga Selasa (31/10).
Jusuf Kalla berharap, forum ini dapat menjadi wadah bertemunya negara-negara yang beragam karakter untuk bersama-sama saling mengisi kekurangan. Kerjasama dapat dibangun mulai dari forum ini di mana negara yang memiliki teknologi negara yang punya lahan atau negara yang punya pangan berlebih bisa berbagi ilmu maupun saling memberikan solusi.
"Forum ini sangat penting untuk jalinan kerjasama stakeholder yang memenuhi kepentingan seperti akademisi, ilmuwan, industri, dan lain-lain," ucapnya.
Secara terpisah, Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek mengatakan melalui forum pangan ini Indonesia bisa belajar dan ada pencapaian kesepakatan tentang pemenuhan kebutuhan pangan baik lokal, nasional maupun internasional. Ia mengambil contoh sektor maritim Indonesia yang begitu kaya sumber pangan berupa ikan, tapi perlu didukung industri supaya ikan-ikan ini bisa dikemas dengan baik dan tahan lama.
"Saya kira secara alam Indonesia cukup ,hanya perlu ada kesepakatan dengan industri, bisnis juga NGO," ujarnya dalam konferensi pers.
**Gunhild A. Stordalen, presiden dan ketua EAT Foundation bersama Menteri Kesehatan, Nila Farid Moeloek dalam konferensi pers usai pembukaan Asia Pasific Food Forum di Hotel Shangrila, Jakarta, Senin (30/10). (rah)
Baca Kelanjutan Jusuf Kalla Usul Adanya Keppres Mengecilkan Ukuran Piring : http://ift.tt/2yVCFJfBagikan Berita Ini
0 Response to "Jusuf Kalla Usul Adanya Keppres Mengecilkan Ukuran Piring"
Post a Comment