Salah satu yang mendapat berkah ialah Bob Singadikrama, pemilik Hostel Tani Jiwo.
“Acara semacam ini meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dari dalam dan luar negeri, yang juga berpengaruh dengan tingkat keterisian kamar,” kata Bob di Banjarnegara, seperti yang dilansir dari Antara pada Sabtu (5/8).
Untuk mengembangkan bisnisnya, Bob tidak melulu menunggu penyelenggaraan Dieng Culture Festival. Ia tetap melakukan inovasi, salah satunya dengan rencana membangun coffee shop di atas bangunan hostelnya.
Kopi juga menjadi salah satu komoditas di Dataran Tinggi Dieng. Dari kebun milik masyarakat, kopi yang dihasilkan berjenis arabika yang rasanya asam.
“Setelah pukul 8 malam, biasanya kawasan Dieng sepi. Oleh karena itu saya ingin membuat coffee shop agar hotel ramai terus,” ujar Bob.
“Konsep seperti ini belum terlalu populer di Dieng. Tapi saya ingin memulainya,” lanjutnya.
Kopi memang pas untuk dinikmati di kawasan Dataran Tinggi Dieng yang berudara dingin.
Selain dataran tinggi tempat memandang matahari terbit, Dieng juga memiliki beberapa ojek wisata lain seperti Museum Kaliasa, Candi Arjuna, Telaga Warna dan Gua Semar.
Ruwatan massal menjadi puncak pergelaran Dieng Culture Festival yang berlokasi di komplek Candi Arjuna pada Minggu (6/8). Dalam acara tahunan itu, anak berambut gimbal dari masyarakat Dieng akan diruwat.
Diperkirakan, sebanyak 100 ribu wisatawan akan hadir dalam acara ini.
(ard)
Baca Kelanjutan Berkah Tahunan dari Dieng Culture Festival : http://ift.tt/2vyOJOCBagikan Berita Ini
0 Response to "Berkah Tahunan dari Dieng Culture Festival"
Post a Comment