General Manager Hokkaido Izakaya -restoran Jepang spesialisasi Soba yang baru saja dibuka di Jakarta- Agutinus Wijaya menjelaskan ada cara-cara khusus untuk menikmati soba.
Makan soba yang terpisah dari saus atau kuahnya tidak boleh dicelup seluruhnya. Dianjurkan untuk menyisakan 20 persen bagian soba yang tidak tercelup saus.
"Enggak boleh dicelup semuanya, paling sampai 80 persen saja, supaya rasa soba asli masih tersisa," kata Agustinus setelah membuka restorannya di hadapan media beberapa waktu lalu.
Selain itu, berbeda dengan cara makan di Indonesia, saat menyeruput soba piring atau mangkuk harus didekatkan sampai ke mulut. Menyantap soba juga harus dikuti dengan bunyi kecapan. Bunyi itu menunjukkan kesopanan dan juga penanda rasa yang nikmat.
Agustinus menyarankan agar memakan soba dengan air putih agar rasa dan lidah dapat dinetralisir. Sementara ocha dapar dinikmati jika ingin mendapatkan rasa segar.
Waktu juga mempengaruhi cara makan soba di Jepang. Menurut Agustinus, saat makan siang orang-orang di Jepang cenderung memesat set soba yang sudah lengkap dengan tambahan lainnya karena lebih praktis dan cepat karena keterbatasan waktu untuk melanjutkan aktivitas.
Sementara, untuk makan malam biasanya orang Jepang akan memilih soba dengan menu ala carte sambil minum alkohol dan berbincang dengan rekan-rekan.
"Kalau malam soba untuk penutup, makan dulu ala carte yang banyak sambil minum sambil ngobrol dan terakhir baru ditutup dengan soba," ujar Agustinus.
Musim di Jepang juga mempengaruhi hidangan soba yang disantap. Saat musim panas, masyarakat Jepang akan menikmati soba dingin dan sebaliknya. Pasalnya, soba tersebut akan memberi pengaruh terhadap tubuh. (rah)
Baca Kelanjutan Tradisi Makan Mi Soba Jepang : http://ift.tt/2sEPWj4Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tradisi Makan Mi Soba Jepang"
Post a Comment