Penelitian teranyar yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet Neurology menemukan pertanda yang lebih awal untuk mendeteksi risiko Parkinson. Tanda ini terlihat sebelum pasien menunjukkan gejala-gejala lainnya.
Tanda tersebut dapat dilihat melalui perubahan dalam fungsi serotonin pada otak. Serotonin akan mulai tidak berfungsi sebelum timbulnya gejala.
"Kami menemukan bahwa fungsi serotonin adalah penanda yang sangat tepat untuk mengetahui risiko Parkinson," ujar salah seorang peneliti Heather Wilson dari Institute of Psychiatry, Psychology, and Neuroscience, melansir AFP. Penemuan ini dapat jadi cara anyar untuk mengatasi Parkinson sejak dini.Para peneliti yang berasal dari King's College, London, Inggris ini mengatakan, pencitraan serotonin pada otak dapat menjadi alat berharga untuk mendeteksi individu dengan risiko Parkinson.
Selain itu, peneliti juga menemukan kemungkinan penyebab lain yang dapat mengembangkan penyakit Parkinson. Peneliti menemukan kemungkinan hubungan antara Parkinson dengan fungsi usus.
Kendati demikian, belum jelas bagaimana gambaran hubungan antara usus dan berkembangnya penyakit Parkinson. Ahli saraf Beckie Port mengatakan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami sepenuhnya penemuan tersebut."Jika ia [penelitian] mampu membuka celah untuk memantau bagaimana Parkinson berkembang, maka itu bisa mengubah kehidupan banyak orang yang tak terhitung jumlahnya," kata Port.
Parkinson merupakan gangguan yang menyerang sistem saraf otak. Penyakit ini bisa membuat penderita tak memiliki kemampuan untuk bergerak.
Penyakit ini diprediksi menyerang hampir 10 juta orang di dunia. Di Indonesia, tercatat 150 ribu kasus setiap tahunnya.
[Gambas:Video CNN] (asr/asr)
Baca Kelanjutan Peneliti Temukan Pertanda Awal Risiko Parkinson : http://bit.ly/31RWcGjBagikan Berita Ini
0 Response to "Peneliti Temukan Pertanda Awal Risiko Parkinson"
Post a Comment