"Saya memiliki golongan darah O dan butuh transplantasi ginjal. Tolong bantu saya," tulis pengumuman itu.
Dewhurst terhenti dan hatinya bergeming. Dia memiliki golongan darah O+.
Dewhurst lalu memutuskan untuk berkunjung ke rumah tetangganya, Linda Nall, seorang nenek berusia 72 tahun. Nall hidup berjuang melawan lupus yang dideritanya sejak 1986. Penyakit itu mulai menyerang ginjalnya pada 2001. Dia pun harus menjalani diet ketat.Beberapa waktu terakhir, Nall mencari orang yang bersedia mendonorkan ginjal untuknya. Selain di halaman depan rumahnya, Nall juga memajang pengumuman pencarian donor ginjal di belakang mobilnya dan media sosial.
Saat Dewhurst berkunjung, Nall berpikir pria itu memintanya untuk menurunkan papan pengumuman di rumahnya. Pasalnya, Dewhurst terlibat dalam asosiasi pemilik rumah di Austin, Texas, Amerika Serikat.
Namun, kekhawatiran itu justru berujung rasa tak percaya karena Dewhurst ingin mendonorkan ginjalnya untuk Nall.Dewhurst mengaku pernah membaca informasi mengenai donor ginjal, sehingga dia tahu bahwa setiap orang sebenarnya bisa hidup dengan satu ginjal. Dia juga punya seorang kawan yang yang berusia 60-an dan mendonorkan ginjalnya.
Dalam benak dia berpikir, kesempatan untuk mendonorkan ginjal masih ada meski ia telah memasuki usia senja.
Berdasarkan data yang dikutip dari CNN, lebih dari 5 ribu donor menyumbangkan ginjal setiap tahunnya. Namun, dalam 24 tahun terakhir, hanya ada 200 ginjal yang disumbangkan oleh orang berusia lebih dari 70 tahun.
Ada banyak faktor yang menghalangi orang lanjut usia untuk mendonorkan ginjal. Faktor itu meliputi proses penyembuhan yang lama, serta evaluasi fisik dan psikologis yang ketat. Fungsi ginjal juga menurun seiring bertambahnya usia. Rata-rata orang yang berusia di atas 40 tahun kehilangan 1 persen fungsi ginjal mereka setiap tahunnya.
Dengan asumsi seperti itu, artinya orang seusia Dewhurst kemungkinan hanya memiliki fungsi ginjal sebesar 60 persen.Namun, Dewhurst ternyata masuk dalam orang tua yang tidak mengalami penurunan fungsi ginjal secara signifikan. Penurunan fungsi ginjal ini akan menjadi masalah saat seorang lebih tua seperti Dewhurst (84) mendonorkan ginjal pada orang yang lebih muda seperti Nall (72).
Akan tetapi, setelah serangkaian uji, ginjal Dewhurst dinyatakan hampir sempurna untuk Nall.
"Ketika dia mendekati kami, saya sebenarnya tidak menempatkan dia melalui proses evaluasi fisik," kata dokter Hassan Ibrahim yang menangani Dewhurst di Houston Methodist Hospital.
Ibrahim mengaku terkesan dengan kondisi fisik Dewhurst yang aktif dan tidak mengonsumsi obat apa pun. Hal itu membuat Dewhurst menjadi kandidat ideal untuk Nall. Ini merupakan kali pertama bagi Ibrahim menangani donor ginjal untuk orang setua Dewhurst.
Donor ginjal Dewhurst untuk Nall baru dilakukan beberapa waktu lalu. Kini, berdasarkan data dari United Network for Organ Sharing, Dewhurst merupakan pendonor ginjal tertua yang masih hidup di Amerika Serikat.
"Saya hanya berharap itu memotivasi orang lain yang sehat, berapa pun usianya, untuk menyumbang. Dan semoga seseorang yang berusia 85, 86, akan menyumbang. Bukan masalah besar. Itu hanya angka," ucap Dewhurst.
Donor dari Dewhurst membuat Nall kini memiliki waktu kelangsungan hidup yang lebih panjang dari semula 5 tahun menjadi 12 tahun.
"Saya akan membuat hidup saya berguna dari pemberian dermawan Dewhurst dan menjalani hidup sepenuhnya. Saya sudah tidak sabar," kata Nall dalam keterangan pers dari Houston Methodist.
(ptj/asr)
Baca Kelanjutan Menyentuh Kisah Pendonor Ginjal Tertua di Dunia : http://bit.ly/2XLBYvcBagikan Berita Ini
0 Response to "Menyentuh Kisah Pendonor Ginjal Tertua di Dunia"
Post a Comment