Kepala bagian Keberlanjutan H&M Anna Gedda menyatakan mereka akan meluncurkan penjualan pakaian bekas di situs Other Stories di Swedia. H&M bekerja sama dengan platform penjual barang bekas di Swedia, Sellpy.
"Kami melihat ini sebagai bagian yang berkembang dari industri, dengan peluang besar baik bagi konsumen dan dampak lingkungan. Dan bagaimana kita dapat secara drastis mengurangi dengan memperpanjang umur produk," kata Gedda kepada Reuters.
Sebelumnya, H&M pernah mencoba untuk menjual pakaian bekas, tapi proyek ini tak dilanjutkan. Gedda memastikan saat ini proyek barang bekas ini akan dijalankan kembali demi keberlangsungan lingkungan.
"Sekarang adalah momen yang sangat berbeda dengan kesadaran akan keberlanjutan," kata Gedda.
Data menunjukkan pakaian bekas kini tak kalah dengan pakaian baru. Data dari ThredUp menunjukkan pasar barang bekas diperkirakan akan berlipat ganda dalam lima tahun ke depan menjadi US$51 miliar.
Dalam beberapa tahun terakhir, label ini memang tengah berusaha meningkatkan kepercayaan konsumen dalam mengelola lingkungan. H&M mengklaim menggunakan lebih banyak kapas organik dan mendorong pelanggan untuk mendaur ulang pakaian mereka serta menawarkan layanan perbaikan di beberapa negara.
Gedda juga mengatakan H&M akan meluncurkan sistem yang akan memungkinkan pembeli untuk melihat pabrik yang memproduksi masing-masing garmen dan rincian lebih lanjut tentang kain.
Tuntutan mengenai kepedulian terhadap lingkungan ini muncul akibat industri fesyen disebut sebagai penyumbang terbesar polusi di dunia. Setiap harinya, ribuan baju layak pakai dibuang begitu saja dan menjadi sampah.
Selain H&M, ritel furniture asal Swedia, IKEA juga bakal mengubah konsep toko ritelnya menjadi tempat penyewaan. Tujuannya untuk membuat ritelnya menjadi sebuah toko yang berkelanjutan sekaligus memenuhi permintaan pasar.
[Gambas:Video CNN] (ptj/chs)
Baca Kelanjutan Label Busana Swedia Bakal Uji Coba Jual Baju Bekas : http://bit.ly/2UI8D6OBagikan Berita Ini
0 Response to "Label Busana Swedia Bakal Uji Coba Jual Baju Bekas"
Post a Comment