Search

'Alarm Palsu' Serangan Alergi

Jakarta, CNN Indonesia -- Banyak orang begitu mudah mengklaim bahwa tubuhnya menderita alergi terhadap jenis-jenis makanan tertentu. Padahal, belum tentu.

Sebuah penelitian anyar menemukan bahwa 1 dari 10 orang di Amerika Serikat menderita alergi makanan. Sementara dua kali lipat dari jumlah itu, secara keliru, meyakini bahwa mereka menderita alergi.

Mengutip Live Science, peneliti mensurvei lebih dari 40 ribu orang dewasa AS. Penelitian menemukan sekitar 10 persen di antaranya memiliki alergi terhadap satu atau lebih jenis makanan.

Namun, penelitian yang dipublikasikan dalam JAMA Network Open ini juga menemukan, 19 persen dari mereka, mengaku memiliki alergi terhadap makanan tertentu, meski tak ada reaksi fisik yang biasa menyertai alergi.

"Orang yang mendiagnosis (alergi) diri sendiri tanpa berkonsultasi dengan tenaga medis salah menafsirkan gejala mereka sebagai reaksi alergi," tulis penulis utama studi, Ruchi Gupta.

Dalam kasus-kasus itu, apa yang dirasa subjek penelitian bisa menjadi tanda adanya intoleransi makanan atau kondisi saat tubuh menolak atau tak merespons kehadiran makanan-makanan tertentu, bukan alergi.

Reaksi alergi adalah respons sistem kekebalan tubuh terhadap pemicu yang dianggap sebagai ancaman. Saat seseorang mengonsumsi makanan yang tak cocok, sistem kekebalan tubuh akan menyiarkan sinyal dan memprovokasi reaksi dengan berbagai variasi dari setiap individunya.

Gejala alergi makanan termasuk di antaranya gatal-gatal, bengkak di bagian hidung dan tenggorokan, serta sakit perut atau mual.

Dalam kasus ekstrem, alergi makanan dapat menyebabkan anafilaksis. Nama terakhir merupakan kondisi syok yang disertai tekanan darah rendah dan saluran udara terhambat. Mengutip Mayo Clinic, jika tak diobati, kondisi tersebut bisa berakibat fatal.

Kerang adalah makanan alergen paling umum di AS yang ditolak oleh sekitar 7 juta orang dewasa AS. Diikuti oleh alergi susu yang dimiliki 5 juta orang, alergi kacang pada 5 juta orang.

Alergi pada usia dewasa

Mengembangkan alergi makanan di usia dewasa lebih sering terjadi daripada yang diperkirakan. Penelitian menemukan bahwa sekitar 48 persen dari subjek mengalami alergi pertama kali saat mulai beranjak dewasa.

"Kami terkejut menemukan bahwa alergi makanan sangat umum terjadi pada orang dewasa," kata Gupta.

Jika mencurigai adanya alergi makanan, Anda sangat direkomendasikan untuk mengunjungi tenaga medis melakukan serangkaian tes dan diagnosis.

"Jika alergi diketahui, pengelolaan makanan akan lebih baik. Kita juga bisa mengenali gejala anafilaksis," kata Gupta. (asr/asr)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan 'Alarm Palsu' Serangan Alergi : http://bit.ly/2X60lDZ

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "'Alarm Palsu' Serangan Alergi"

Post a Comment

Powered by Blogger.