Manajer Regional Asia di Badan Pariwisata Selandia Baru, Steven Dixon, mengatakan kalau negara di bagian bumi selatan ini bisa dikunjungi setiap tahun, namun ada waktu terbaik setiap musimya.
Dixon mengatakan kalau bulan Maret-Mei merupakan musim gugur di Selandia Baru. Sementara Juni-Agustus menjadi musim dingin.
Lalu musim semi berlangsung pada September-November. Dan musim panas terjadi pada Desember-Februari.
Dixon mengakui kalau berwisata ke Selandia Baru tidaklah murah. Tapi kini ada banyak pilihan berhemat yang bisa dilakukan turis, tergantung akomodasi atau kegiatan wisata yang ingin dilakukan.
Berkegiatan di tengah alam bebas disebut Dixon menjadi salah satu kegiatan wisata paling murah di Selandia Baru.
"Destinasi wisata alam di sini letaknya berdekatan. Dari hutan hingga pantai bisa ditempuh dalam waktu singkat," kata Dixon dalam acara jumpa pers di Jakarta pada Selasa (13/11).
Jumlah turis Indonesia yang datang ke Selandia Baru terus meningkat dari tahun ke tahun, meski belum sebanyak turis dari Australia, China dan Amerika Serikat yang menempati posisi tiga teratas.
Hingga akhir September 2018, jumlah turis Indonesia yang datang ke Selandia Baru berjumlah 26.416 orang.
Sekitar setengahnya datang untuk liburan dengan rata-rata masa tinggal selama sepuluh hari.
Dari Jakarta penerbangan ke Auckland, Selandia Baru, dapat ditempuh selama kurang lebih 14 jam.
Harga tiket penerbangannya mulai dari Rp13 juta per orang, pulang pergi.
(fey/ard) Baca Kelanjutan Waktu Tepat Berwisata ke Selandia Baru : https://ift.tt/2PVewv7Bagikan Berita Ini
0 Response to "Waktu Tepat Berwisata ke Selandia Baru"
Post a Comment