Rasa makanan, tampilan apik, dan piranti cantik akan menyempurnakan tampilan sajian.
Bermodal hal ini, Zen Porcelain Tableware kembali menggandeng perancang busana Sebastian Gunawan untuk memoles tampilan peranti makannya.
Ini merupakan kali kedua perusahaan berkolaborasi dengan desainer yang akrab disapa Seba ini. Sebanyak 14 buah peranti meja makan hadir dengan mengusung tema 'Arcadia'.
"Arcadia (bahasa Yunani) berarti tempat tinggal dewa. Tempat yang tidak tersentuh tapi kaya keharmonisan," kata Seba di sela peluncuran produk di Restoran Seribu Rasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (8/11).
Tema ini pun ia tuangkan dalam motif maupun warna dengan nuansa bak porselen China. Terdapat tiga warna utama yang digunakan yakni putih, biru dan kuning. Seba menjelaskan bahwa putih menggambarkan sesuatu yang sakral, lambang kemurnian. Biru, lanjutnya, melambangkan keharmonisan serta kuning terinspirasi dari matahari yang penuh kehangatan.
Ketiga unsur warna ini dirangkai ke dalam bentuk maupun motif geometris bernuansa alam seperti bunga dan ombak. Harmoni warna dan motif pun dilukiskan pada peranti antara lain, cangkir, teko, mangkuk saji maupun mangkuk makan, piring saji, piring salad, dan piring makan.
Kolaborasi kali ini, Seba ingin menghadirkan sesuatu yang berbeda dibanding kolaborasi sebelumnya. Ia berkata bahwa kini bentuk peranti meja makan lebih beragam dan memiliki lekuk. Sedangkan pada kolaborasi sebelumnya yang bertajuk 'Blue Moon', bentuk peranti monoton atau datar saja.
"Tantangannya bagaimana meletakkan ciri khas dalam bentuk tanpa meninggalkan makna dan fungsi. Saya memberikan bentuk (peranti yang terinspirasi dari) alam, (misal pinggiran peranti yang menyerupai) air atau matahari," imbuhnya.
![]() |
Menjawab tantangan
Sepak terjang Seba di dunia mode tak perlu dipertanyakan lagi. Aneka koleksi busana dari beberapa lini miliknya sudah wara-wiri di panggung mode. Seolah tak puas, ia melebarkan sayap kreativitas pada 'kanvas' yang berbeda.
Ini bukan hal baru baginya. Sebelumnya, ia pernah digandeng produsen air minum dalam kemasan Aqua Reflection untuk mempercantik botol mereka. Namun dirinya berkata bahwa ini jadi tantangan buatnya.
"Saya enggak berharap tapi karena mendapat tawaran. Saya ingin terima tantangan. Awalnya enggak mau tapi mereka memaksa," ujarnya.
Tantangan pun dijawab. Dia pun mencoba membuat sketsa dan hasilnya diterima secara positif oleh calon kolaborator.
Kanvas yang berbeda menimbulkan tantangan berbeda pula. Benang dan kain memang sudah jadi bagian hidup Seba. Ia telah mengetahui titik-titik di mana ia bisa berkreasi. Sedangkan benda pecah belah macam peranti meja makan adalah kanvas yang sama sekali berbeda.
"Pada perangkat makan, bentuk-bentuk atau motifnya bisa berubah. Kalau kita perhatikan, itu ada bagian (peranti meja makan) yang mengecil (pada bagian dasar). Nah, saya harus memutuskan mau motif di atas atau bawah. Ini kan manufaktur. Bukan handmade. Kalau handmade, kreasi bisa lebih leluasa," paparnya.
![]() |
Akan tetapi, ia masih menemukan benang merah antara desain peranti meja makan dengan busana yakni pada padu padan. Selayaknya busana, peranti meja makan pun memerlukan padu padan yang pas sehingga tak berlebihan ketika digunakan. Ia tidak membuat satu motif untuk satu peranti. Tetap ada benang merah meski motif berupa repetisi. Saat peranti disatukan di meja makan, mereka tak akan 'tampil' berlebihan atau kurang dalam hal corak dan warna.
"Sama seperti fesyen, tapi diletakkan di perangkat makan dan musti dipikirkan lagi," imbuhnya. (els/chs)
Baca Kelanjutan Sepiring 'Hidangan' Kehamornisan Sebastian Gunawan : https://ift.tt/2AVHF0KBagikan Berita Ini
0 Response to "Sepiring 'Hidangan' Kehamornisan Sebastian Gunawan"
Post a Comment