
Menurut info yang ia dapat, keterlambatan dalam pengembangan KEK Tanjung Lesung tersebut disebabkan kurang investor.
"Saya bilang bagaimana investornya mau datang ke sini ketika kita belum menyiapkan fasilitas atau sarananya," kata Wahidin, seperti yang dikutip dari Antara, Rabu (7/11).
Wahidin memberikan catatan khusus terkait pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, yaitu untuk mempercepat proses pembenahan sesuai dengan target-target yang sudah direncanakan.
"Karena saya ditanya beberapa kali sama Pak Presiden mengenai progress-nya, sampai saya bilang mendingan cabut saja izin KEK nya kalau memang sampai sekarang belum ada perkembangan," ujarnya.
"Tapi dari tujuh KEK baru satu yang sudah jalan yaitu KEK Mandalika, sedangkan selebihnya belum."
Sementara itu Bupati Pandeglang, Irna Narulita, meminta kepada pengelola Tanjung Lesung untuk memiliki komitmen dan target terkait pengembangan pembangunan kawasan KEK.
Menurutnya beberapa hal yang belum tercapai adalah pembangunan 500 kamar hotel yang belum tercapai, infrastruktur jalan di kawasan Tanjung Lesung, dan sarana lainnya sebagai penunjang sektor wisata.
Sementara itu Direktur Utama PT.Banten West Java (BWJ), Poernomo Siswoprasetijo, menuturkan pihaknya selama ini terus berkomitmen membangun kawasan Tanjung Lesung seperti yang disarankan gubernur dan bupati.
"Untuk saat ini saja kami telah membangun jalan di kawasan Tanjung Lesung sepanjang satu kilometer. Sementara pembangunan kamar hotel kami telah bangun secara bertahap," kata Poernomo.
(agr) Baca Kelanjutan Perkembangan Tanjung Lesung Dinilai Lambat : https://ift.tt/2qz3UDSBagikan Berita Ini
0 Response to "Perkembangan Tanjung Lesung Dinilai Lambat"
Post a Comment