Namun bagi mereka yang memiliki naluri petualangan, akan mencari negara yang masih sepi wisatawan, namun menyimpan ragam petualang yang mendebarkan.
Mengutip Telegraph, berikut adalah beberapa di antaranya:
YamanSetiap tahunnya Yaman hanya menerima 60 kedatangan wisatawan. Hal tersebut berkaitan dengan adanya larangan perjalanan (travel warning) dari sejumlah negara terkait perang yang sedang berlangsung di sana.
Yaman berada di ujung selatan Semenanjung Arab, tepatnya pada perbatasan Arab Saudi dan Oman.
Arab Saudi telah melarang segala akses ke Yaman melalui Arab. Jadi jika ingin berkunjung ke sini turis bisa mencari jalur selain dari Arab Saudi, tapi tetap harus mengutamakan keamanan.
Larangan dan sulitnya akses tak membuat Yaman terlihat miskin sebagai destinasi wisata, karena pesona baharinya mampu membuat pelancong nekat menerjang bahaya.
Nauru
Nauru adalah sebuah pulau kecil yang berlokasi di tengah Samudera Pasifik Selatan.
Setiap tahunnya, pulau ini hanya menyambut tidak lebih dari 130 pelancong. Padahal, keindahan bahari yang dimiliki dijamin dapat mencuri hati turis untuk datang kembali.
Dengan luas hanya mencapai 21 kilometer persegi, turis dapat berkeliling pulau hanya dengan berjalan kaki.
Nauru. (Istockphoto/Aksum)
|
Tuvalu
Tidak berbeda jauh dengan Nauru, Tuvalu juga merupakan pulau kecil yang berlokasi di Samudera Pasifik Selatan.
Untuk mencapai pulau ini, turis hanya dapat menumpang pesawat kecil selama tiga jam dari Suva, Fiji atau Tarawa, Kiribati.
Hanya ada 11 ribu penduduk di pulau ini, ditambah dengan 800 pelancong yang datang setiap tahunnya.
Tuvalu. (Istockphoto/Oversnap)
|
Libya
Sama seperti Yemen, pelancong juga diwanti-wanti jika ingin berkunjung ke Libya. Pasalnya, beberapa kawasan di negara ini masih berurusan dengan tingkat kejahatan, bahaya, dan terorisme yang cukup tinggi.
Ketika singgah di sini, Leptis Magna dan Cyrene merupakan dua bangunan sarat sejarah dan seni yang patut dihampiri.
Kota tua Tripoli juga menjadi salah satu kawasan di mana turis dapat menikmati bangunan berbatu khas Libya.
Libya. (Istockphoto/Kbros)
|
Republik Afrika Tengah
Republik Afrika Tengah hanya menerima kunjungan wisatawan sebanyak 1.000 orang setiap tahunnya. Hal ini disebabkan ketegangan yang sedang berlangsung antara warga lokal dan pihak berwajib di sana.
Biasanya wisawatan yang berkunjung ke sana, akan menyambangi Dzanga-Sangha Special Reserve. Salah satu objek wisata yang paling aman di negeri ini.
Saat berkunjung ke Dzanga-Sangha, turis dapat menyaksikan aksi gorila, gajah, dan satwa liar lainnya.
Afrika Tengah. (Istockphoto/ANDREYGUDKOV)
|
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Negara 'Berbahaya' dengan Suguhan Alam yang Cantik"
Post a Comment