Namun, meski metode memompa ASI hadir sebagai alternatif, tapi menyusui secara langsung disebut jauh lebih baik. Penelitian yang baru dipublikasikan dalam Pediatrics Journal menunjukkan bahwa pemberian ASI secara langsung merupakan pilihan terbaik.
Menyusui secara langsung dapat meningkatan berat badan secara lebih lambat dan indeks massa tubuh (BMI) yang lebih rendah pada 3 bulan pertama. Dari 2.500 bayi yang dianalisis, peneliti menemukan nilai BMI yang rendah saat usia 12 bulan terjadi pada bayi yang menyusui secara langsung.
Hasil ini membuat peneliti menyimpulkan bahwa menyusui secara langsung mengurangi risiko bayi terhadap kelebihan berat badan atau obesitas, dibanding ASI yang dipompa dan ditempatkan dalam botol.
Studi ini juga menyatakan, berhenti menyusui sebelum 6 bulan dikaitkan dengan kenaikan berat badan yang lebih cepat, BMI yang lebih tinggi pada 12 bulan, dan tiga kali risiko kelebihan berat badan dibanding ASI eksklusif.
"Data lain menunjukkan jika Anda memiliki peningkatan (BMI) pada awal kehidupan, membuat Anda di masa kanak-kanak atau setelahnya mengalami obesitas," kata direktur Larsson-Rosenquist Foundation Mother-Milk-Infant Center of Research Excellenc, Lars Bode, seperti diberitakan CNN.
Sejauh ini, belum ada alasan jelas yang bisa menjelaskan kelebihan dan kekurangan kedua mekanisme tersebut. Namun, sejumlah ilmuwan menduga bahwa ada perubahan pada komponen ASI ketika didinginkan atau saat dicairkan kembali.
Hasil penelitian ini ditekankan untuk memperkuat keunggulan ASI dan membuat para ibu mendapatkan cuti serta dukungan untuk menyusui. (ptj/asr)
Baca Kelanjutan Cara Menyusui Pengaruhi Berat Badan Bayi : https://ift.tt/2QnzTSjBagikan Berita Ini
0 Response to "Cara Menyusui Pengaruhi Berat Badan Bayi"
Post a Comment