Hampir semua orang menganggap hal romantis adalah elemen penting bagi kelanggengan hubungan. Meski bikin wajah tersenyum malu, tapi para ahli menyebutkan bahwa perlakuan romantis justru bisa jadi pertanda akan gagalnya jalinan asmara.
Peneliti menganjurkan kita agar semakin peka terhadap tingkah laku pasangan dengan mencermati enam hal berikut.
1. Ungkapan cinta terlalu awal
Pernyataan cinta selalu bisa bikin seseorang kelepek-kelepek. Tapi, Anda perlu berhati-hati jika ungkapan cinta itu disampaikan hanya dalam waktu dua pekan setelah berkencan. Menyenangkan memang, tapi hal itu bisa jadi awal dari bencana.
Namun, itu semua bergantung dengan bagaimana cara seseorang mengungkapkannya.
"Meski tak berlaku pada semua kasus, tingkah laku semacam ini cukup umum," kata psikolog hubungan Universitas Toronto, Kanada, Mariana Bockarova, melansir Cosmopolitan.
Bockarova mengatakan, orang-orang seperti itu sesungguhnya yakin betul dengan apa yang dirasakannya. Hanya saja, biasanya mereka tak terlalu mengenal pasangannya. Jika ditolak, itu bisa berujung pada tingkah agresif atau dingin seseorang.
2. Terlalu 'terbuka' di kencan pertama
Kencan pertama jadi momen untuk melihat bagaimana seseorang mengungkapkan pemikiran dan ide-idenya pada pasangan. Obrolan tak bakal jauh-jauh dari pekerjaan, hobi, dan mugnkin, film favorit. Namun, di luar itu, ada pula orang yang bersedia "buka-bukaan" soal kehidupan pribadi dan masa kecilnya.
Di poin ini, Bockarova menggarisbawahi orang-orang yang mulai membagi kisah cintanya di masa lalu. Sosok mantan kekasih yang muncul di sela-sela obrolan ringan bisa jadi pertanda buruk. Obrolan acak soal pengalaman kencan terdahulu atau pengalaman patah hati bisa jadi pertanda bahwa si dia tak siap dengan hubungan baru.
3. Terlalu sering bertukar pesan
Jatuh cinta membuat seseorang secara natural terdorong untuk terus mengobrol bersama sosok yang disukainya. Romantis. Apalagi jika orang yang disukai meresponsnya dengan antusias.
Namun, Bockarova menyebut bahwa itu adalah bentuk komunikasi yang berlebih.
"Mereka mungkin cepat terikat dengan pasangan yang romantis, tapi tidak waspada terhadap komunikasi yang berlebihan," katanya.
4. Ingin menghabiskan seluruh waktunya dengan pasangan
Keinginan untuk menghabiskan waktu dengan seseorang yang disukai adalah lumrah. Namun, tak baik pula jika waktu yang diberikan terasa berlebihan. Sebab, setiap manusia pasti membutuhkan waktu bersama bagian-bagian kehidupannya yang lain, baik itu bersama keluarga atau sahabat.
"Permintaan untuk punya lebih banyak waktu bersama bisa jadi racun yang tak sehat saat Anda merasa tertekan," kata Bockarova.
5. Sangat protektif
Cemburu menjadi respons saat ada sesuatu yang mengancam hubungan. Bockarova mengingatkan, cemburu yang irasional bisa jadi tanda bahwa pasangan ingin mengontrol Anda.
6. Janji manis yang menghanyutkan
Janji manis selalu menggiurkan dan membuat Anda terbuai. Namun, orang-orang yang berjanji untuk tak akan pernah meninggalkan dan melukai justru adalah mereka yang akan melakukannya.
"Yang terbaik adalah memberikan perhatian dan tidak terlalu terhanyut pada janji-janji macam itu," kata Bockarova.
Kata dan tindakan yang tidak sinkron, kata Bockarova, dapat menimbulkan luka dan kekecewaan dalam waktu lama. (asr/chs)
Baca Kelanjutan Yang Romantis Tak Selalu Manis : https://ift.tt/2OUr8PKBagikan Berita Ini
0 Response to "Yang Romantis Tak Selalu Manis"
Post a Comment