"Dia sudah melatih saya selama dua bulan terakhir. Saya sangat bersyukur. Dia membuat perubahan pada cara saya mengangkat beban. Dia orang yang sangat positif, dan saya senang ketika berada di sekitarnya," kata Diaz setelah menerima medalinya dikutip dari AFP.
Namun, tak ada hasil manis tanpa perjuangan yang berat. Emas yang didapatkan Diaz bukan semata-mata karena keberuntungan, tapi perjuangan dan pengorbanan.
Selain latihan setiap hari, perempuan berusia 27 tahun ini harus mengorbankan makanan favoritnya. Sama seperti perempuan pada umumnya, Diaz adalah seorang pecinta makanan manis.
Tak dimungkiri, selama latihan jelang Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang, Diaz harus rela menahan godaan aneka makanan manis pencuci mulut.
Cheese cake dan bubble tea adalah dua makanan yang paling berat ditolaknya.
![]() Hidilyn Diaz |
"Pengorbanan ini sangat sulit, terutama karena Anda harus latihan setiap hari," ucap perempuan 27 tahun dari Mindanao, Filipina Selatan.
"Saya tak boleh makan gula dan permen. Saya rindu makan cheese cake dan bubble tea bersama teman-teman. Ini sulit."
Namun, pengorbanan Diaz menuai hasil manis. Bahkan kini 'kekuatannya' bertambah dan semangatnya terpacu untuk memenangkan Tokyo 2020. (chs)
Baca Kelanjutan Atlet Angkat Besi Filipina, Relakan Cheese Cake demi Emas : https://ift.tt/2PzqbwoBagikan Berita Ini
0 Response to "Atlet Angkat Besi Filipina, Relakan Cheese Cake demi Emas"
Post a Comment