
Sebagai negara maritim, pantai adalah salah satu kawasan yang akrab dengan kehidupan warga Indonesia. Bahkan banyak warga yang menyandarkan hidupnya kepada laut, baik itu nelayan ataupun pembudidaya.
Selain itu, sektor pariwisata di kawasan pesisir pun juga berkembang. Olahraga ekstrim seperti selancar, dayung, selancar angin, dan menyelam kini menjadi magnet bagi para wisatawan.
Sayangnya tidak banyak wisatawan yang membekali diri dengan pengetahuan dasar tentang kawasan pesisir, sehingga tidak sedikit kejadian yang berakhir pada musibah. Padahal hal itu bisa dicegah andaikan para wisatawan memiliki pengetahuan dasar.
Salah satu hal yang patut dipahami adalah arus laut yang datang bersama ombak.
Pimpinan Sukabumi Sufing Association (SSA), Diki Zulfikar, menjelaskan sedikit tentang arus dalam materi 'Surfing Guide Training 2018'.
Menurutnya arus merupakan aliran air yang bergerak ke tempat yang lebih rendah untuk mencari persamaan level permukaan air, hal ini merupakan sifat alami air.
Besar kekuatan tarik bisa dari tidak terasa hingga cepat, tergantung dari besar kecilnya ombak yang datang atau dari besar kecilnya jumlah air yang berpindah.
Diki mengatakan ada berbagai jenis arus di Pantai, namun yang menjadi momok adalah arus tarik.
Menurutnya arus ini memiliki ciri seperti perbedaan warna air, biasanya berwarna keruh, akibat terkeduknya dasar pantai. Kemudian buih atau busa yang terjadi diluar garis ombak.
Selain itu, terdapat banyak kotoran di permukaan. Air beriak, sementara air di sekelilingnya tenang. Dan yang terpenting adalah pada dasar air laut, dimana aluran ini lewat, terjadi saluran berdinding gundukan pasir yang lebih dalam dari sekelilingnya.
Cara melepaskan diri
Menurutnya, jika tertarik oleh arus ini jangan panik. Jangan habiskan tenaga dengan berusaha melawan tarikan. Cukup diam dan apungkan badan, biarkan arus menarik badan keluar.
"Setelah terasa tarikan berkurang, barulah secara perlahan berusaha berenang kembali menuju pantai," tulis Diki
Untuk seorang yang bisa berenang yang baik, berenanglah dengan sudut 45 derajat memotong arus setelah terasa di luar daerah arus. Lanjutkan berenang menuju pantai.
Sedangkan untuk seseorang yang kemampuan berenangnya kurang baik, coba berenang sejajar garis pantai sejauh 40 Meter baru mengarah menuju pantai.
Sebelum berenang menuju pantai, coba rasakan dengan kaki apakah teraba gundukan pasir (biasanya berada dipinggiran saluran aliran arus). Hal itu perlu dilakukan untuk memastikan apakah benar-benar telah berada di luar daerah arus.
"Jika sudah terasa, teruslah berenang menuju pantai." (agr)
Baca Kelanjutan Menyelamatkan Diri dari Arus Tarik di Pantai : https://ift.tt/2LCEiCaBagikan Berita Ini
0 Response to "Menyelamatkan Diri dari Arus Tarik di Pantai"
Post a Comment