Ritual Sigofi Hohu ini masih dipraktekkan masyarakat Halmahera Barat, terutama warga Desa Loloda.
Ritual ini biasanya dilakukan dalam pesta pernikahan atau dalam rangka menyambut tamu agung yang pertama kali berkunjung ke Halmahera Barat.
Berlokasi di Dermaga Pelabuhan Jailolo pada Rabu (2/5) pagi, dalam ritual ini anak-anak kecil yang bertugas mencuci kaki ibunya. Terlihat sekitar 100 pasangan ibu dan anak yang hadir dalam ritual ini.
Para ibu duduk di kursi plastik sementara para anak bersimpuh di hadapannya dengan membawa gong kecil atau wadah kecil berisi air bersih, rumput kano-kano, dan rumput cinga.
Air memiliki makna sumber kehidupan, rumput kano-kano menyimbolkan saling berharap, dan rumput cinga bermakna saling mengingat.Gong kecil ikut mereka pukul sembari kepala adat menyampaikan Dola Bololo atau syair berisi pesan moral agar anak menghormati orangtua agar selamat di dunia dan akhirat.
Saat kepala adat mulai melantunkan Dola Bololo, para anak mulai membasuh kaki ibunya dengan lembut hingga air dalam gong kecil habis.
Martina Geovana Kau, siswi SMP yang ikut dalam Sigofi Hohu, mengaku baru pertama kali melakoni ritual ini.
"Sebelumnya belum pernah melakukan tradisi ini, karena menurut saya menghormati ibu bukan hanya dengan harus menyuci kakinya. Tapi ada makna yang sangat dalam di ritual ini. Sepanjang ritual saya merasa sangat terharu," kata Martina.
Foto: Dok. Dinas Pariwisata Halmahera Barat
|
Festival Teluk Jailolo 2018 masih berlangsung hingga 5 Mei 2018. Sejumlah acara seni budaya masih menjadi rangkaian utama acara yang telah berlangsung selama satu dekade ini. (agr) Baca Kelanjutan Sigofi Hohu, Ritual Mengapresiasi Ibu dari Jailolo : https://ift.tt/2KxrSIc
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sigofi Hohu, Ritual Mengapresiasi Ibu dari Jailolo"
Post a Comment