Kegiatan menyelam sudah dilakukan Kaka sejak tahun 2010. Hobi barunya itu ditulari oleh rekannya yang merupakan Puteri Indonesia 2005, Nadine Chandrawinata, yang sudah lebih dulu bergaul dengan laut.
Sejak saat itu Kaka serius menekuni hobinya, dengan mengikuti kelas pelatihan selam bersertifikat bersama Kepolisian Perairan. Saat ini ia sudah berada di tingkat Advance."Bisa dibilang menyelam itu yoga di dalam air. Kita sendiran di bawah laut, hanya mendengar suara gelembung tabung oksigen. Mau ga mau ya jadi ngobrol sama diri sendiri dalam hati," kata Kaka kepada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon pada pekan kemarin.
Alasan yang membuat Kaka semakin rajin menyelam ialah kawanan hiu yang kerap muncul di perairan Tanah Air.
Bisa melihat predator puncak dalam rantai makanan itu meliak-liuk degan gagahnya di dasar laut menjadi keseruan sendiri bagi bapak beranak tiga ini.
Ditambah lagi dengan fakta bahwa spesies hiu terancam punah, sehingga Kaka ingin kegiatan menyelamnya bersama kawanan hiu memberi inspirasi bagi orang lain untuk turut serta melestarikannya.
Tagar #SaveSharks dan berita mengenai kegiatannya bersama komunitas perlindungan fauna bawah laut itu pun sudah sangat identik dengannya.
"Sebenernya gue suka sama semua makhluk laut. Ya hiu, ya penyu, ya paus, semuanya deh. Tapi hiu itu lucu juga kadang-kadang, bentuk luarnya galak tapi masih suka ngajak main penyelam yang ada di dekat mereka," ujar Kaka yang lanjut mengatakan bahwa Kepulauan Morotai di Maluku Utara menjadi lokasi favoritnya berenang bersama hiu.
Berbicara mengenai ancaman kepunahan maklhuk laut, Kaka sepakat dengan pendapat bahwa manusia merupakan salah satu pihak yang harus disalahkan. Terutama mereka yang gemar membuang sampah sembarangan.
Meski kondisi alam seperti pemanasan global ikut membuat spesies hiu jadi malas berkembangbiak, sampah yang mengambang di lautan bisa tak sengaja tertelan oleh hiu atau merusak terumbu karang tempat mereka mencari makan.
Sampah plastik yang sulit terurai menjadi masalah yang mendapat perhatian besar dari dunia saat ini.
"Bukan cuma yang tinggal di sekitar laut, orang yang tinggal di darat dan suka buang sampah sembarangan juga ikut bikin kotor laut. Apalagi yang suka boros produk plastik, misalnya makan atau minum dari tempat plastik yang ga bisa didaur ulang. Kalau sampahnya numpuk pasti nanti tercecer di lautan," kata Kaka.
"Walau masalahnya besar tapi jangan hopeless juga. Kita bisa mulai dari sekarang untuk displin pake plastik. Bawa tempat minum sendiri untuk ngurangin beli minuman kemasan salah satunya. Minum langsung dari gelas tanpa pake sedotan," lanjutnya.
Sampah yang menumpuk di kawasan wisata juga ikut disoroti Kaka, yang berpendapat bahwa bisnis wisata dan kelestarian alam merupakan dua pemikiran yang berbeda.
"Datangnya turis membuat perekonomian masyarakat sekitar meningkat. Ya turisnya jangan dilarang datang. Tetap saja disambut sambil diberi informasi mengenai cara melestarikan alamnya. Kalau ada aturan yang lebih tegas pasti mereka mau tak mau mengikuti," ujar Kaka.
Kepulauan Selayar di Sulawesi Selatan saat ini menjadi destinasi menyelam yang sedang terbayang-bayang di benak Kaka. Ia mengaku masih mencari waktu lengang untuk datang ke sana.
Minggu ini ia bersama Slank mendapat kesempatan tampil di Festival Teluk Jailolo 2018. Diakui Kaka, Teluk Jailolo di Maluku Utara menjadi salah satu titik menyelam favoritnya.
Hiu yang berjalan alias Walking Shark (Hemiscyllium halamhera) merupakan fauna yang membuat ia datang berkali-kali ke sini. Penamaan titik menyelam Batu Kaka jadi salah satu buktinya.
"Udah lama pengen banget ngehibur masyarakat di Teluk Jailolo tapi baru sempet tahun ini. Bisa dibilang Slank manggung di sana karena ngikutin ego gue aja yang juga kangen nyelem di sana," kata Kaka sambil tertawa.
Keindahan bawah laut yang dijumpai Kaka sering kali lupa ia rekam dalam foto atau video. Alasannya cukup sederhana; karena ia terlalu asyik menikmati pemandangannya.
Belakangan ini ia kembali rutin mengunggah foto atau video kegiatan menyelamnya juga diikuti dengan beragam ajakan menjadi turis yang bertanggung jawab.
"Gue pernah dateng ke sebuah diskusi yang berjudul 'Smartphone untuk Lingkungan Hidup.' Ternyata itu bener juga sih, kita bisa promo suatu destinasi sambil ngajak orang untuk ikut jaga lingkungannya," ujar Kaka.
"Sempet ada pikiran 'ah gue ga mau posting biar turis ga dateng dan ngerusak' haha... Tapi sekarang gue selalu sempetin untuk posting kok plus dengan caption ajakan ngelindungin alam," lanjutnya menutup pembicaraan.
Slank akan tampil di Festival Teluk Jailolo pada 5 Mei 2018. Bagi yang belum punya rencana liburan, sebaiknya segera pesan tiket dan akomodasi ke Teluk Jailolo dari sekarang.
(ard)
Baca Kelanjutan Kaka 'Slank' Membunuh Sepi dI Bawah Laut : https://ift.tt/2rkVQYfBagikan Berita Ini
0 Response to "Kaka 'Slank' Membunuh Sepi dI Bawah Laut"
Post a Comment