Di luar itu, bagi pencinta kuliner, hidangan autentik Korea tak lepas dari aneka sayuran seperti kimchi lobak panjang, dan asinan timun.
Itu juga ditemui CNNIndonesia.com saat hadir mencicipi aneka hidangan otentik Korea Selatan di Samwon Garden, yang berada di lantai 3 Plaza Indonesia, beberapa waktu lalu. Aneka hidangan Korea itu memberi pengalaman makan dan citarasa yang berbeda dibanding makanan Asia lainnya.
Dengan spesialisasi hidangan daging, Samwon Garden menyebut dirinya Korean Barbecue Restaurant.
Sebagai awalan, mereka menghadirkan hidangan dilengkapi aneka mangkuk-mangkuk kecil yang berada di sekitar piring. Di antaranya, mangkuk berisi saus berwarna coklat bening dengan potongan cabai dan bawang bombay yang disebut saus pajeon. Mangkuk kedua berisi sedikit garam.
Pada mangkuk ketiga berisi saus samjang atau sambalnya Korea. Meski disebut sambal, tapi rasanya lebih dominan gurih asin layaknya tauco. Mangkuk terakhir berisi saus yangnyeom. Saus ini rasanya manis, warna kecoklatan tapi tak semanis dan sekental kecap. Keempat mangkuk ini siap menambah rasa pada daging yang akan diolah.
Foto: CNN Indonesia/Elise Dwi Ratnasari
|
Pengunjung juga tak perlu bingung dengan beberapa mangkuk berisi makanan dan satu wadah berukuran tanggung berisi sayuran. Menurut salah satu staf restoran, beberapa jenis makanan yang sudah ada merupakan appetizer atau pendamping daging.
Appetizer atau side dish ada beberapa macam antara lain kimchi, lobak yang diiris panjang atau moo saengchae, algamja jorim alias kentang berbumbu manis plus wijen, namul alias tumis sayur dan asinan timun.
"Anda bisa menambah terus sampai kenyang," katanya sembari tersenyum.
Alat masak yang ada di tengah meja pun mulai dinyalakan disusul seorang staf yang meletakkan alas untuk memanggang daging. Kali ini, staf mengeluarkan salah satu hidangan andalan mereka yakni, Samwon Galbi. Samwon Galbi merupakan iga sapi tanpa tulang yang telah dimarinasi dengan bumbu manis selama dua hari.
Foto: CNN Indonesia/Elise Dwi Ratnasari
|
Tak berselang lama ketika daging dipanggang, aroma manis pun langsung memenuhi ruangan. Tak hanya daging, jamur champion pun turut serta dipanggang.
Di sini, pengungjung dapat memanggang daging sendiri atau meminta batuan pramusaji restoran. Lamanya pemanggangan tergantung selera. Semakin lama, maka bagian luar daging semakin renyah. Bumbu manis tak seperti yang dibayangkan. Justru, pengunjung perlu menambah rasa dengan bantuan ssamjang untuk rasa pedas gurih atau yangnyeom untuk rasa manis.
Jika ingin sensasi berbeda, tersedia pilihan daging plus tulang dan pork belly alias Samgyeopsal. Tanpa saus pun daging telah memiliki rasa gurih dan manis.
Pengunjung dapat mencoba makan ala orang Korea yakni dengan membungkusnya dengan daun. Ada beberapa pilihan daun yang bisa digunakan antara lain selada keriting, selada air dan daun perilla. Daun perilla patut dicoba karena memiliki tekstur agak kesat dan rasa tak biasa yakni sedikit pedas seperti daun mint.
Merah tapi tak pedas
Bagi yang belum pernah menyicip makanan Korea, tak perlu khawatir akan rasanya. Meski tampilannya merah menyala seolah menggunakan banyak cabai, nyatanya Mookeunji Samgyeopsal Jim rasanya tidak demikian. Mookeunji Samgyeopsal Jjim merupakan daging babi yang dimasak kuah kental bersama kimchi.
Foto: CNN Indonesia/Elise Dwi Ratnasari
|
Warnanya memang tampak 'sangar' tapi begitu dicicipi, dominasi rasa gurih dan asam bercampur jadi satu. Rasa pedas memang ada tapi tak begitu terasa.
Berbeda lagi dengan Pajeon. 'Pancake' khas Korea ini berisi sayuran dan sea food. Selayaknya pancake, Pajeon memiliki rasa dominan manis. Untuk mengimbangi rasa, sebaiknya makan bersama saus pajeon yang tersedia. Rasa manis akan beradu dengan rasa gurih pedas saus.
Bersantap ala orang Korea memang harus siap dengan hidangan serba daging. Bulgogi Japchae memang bisa dibilang tumis sayurnya Korea, tapi ia tetap menggunakan Bulgogi plus sayuran seperti jamur shitake dan daun bawang. Rasanya segar dan tidak membuat 'eneg'.
Kemudian, beranjak ke menu serba telur. Restoran memiliki menu Gyramjin yakni lima butir telur yang dikukus dan disajikan pada hot stone. Ia diberi topping berupa potongan wortel dan daun bawang. Rasa telur sangat kentara, dan bagi yang tak biasa akan merasa cepat eneg.
Di luar itu, juga terdapat hidangan lainnya berupa sup, seperti Haemool Sundubu dan Galbi Tang. Haemool Sundubu berupa sup dengan tahu halus dan sea food. Lagi-lagi walau kenampakannya merah menyala, tapi rasanya gurih. Jika menginginkan sup kuah bening, maka Galbi Tang pas untuk disantap. Sup menggunakan daging sapi, daun bawang serta soun Korea.
Foto: CNN Indonesia/Elise Dwi Ratnasari
|
Selain menu-menu tadi, ada satu menu yang rasanya tak boleh dilewatkan yakni Dolsot Bibim Bap. Dalam satu mangkuk ia berisi nasi kemudian di atasnya diberi tauge, bayam, jamur shitake, potongan timun, wortel, seladan keriting dan daun bawang. Untuk telur, pengunjung dapat memilih telur mentah atau setengah matang.
"Bibim Bap ditambah saus Gochujang lalu kita aduk," kata salah satu staf.
Walau disebut saus pedas, Gochujang tak begitu memiliki rasa pedas fantastis.
Makan serba daging dari awal sampai akhir memang membuat mulut atau perut terasa penuh atau eneg. Rasa eneg ini sapat dihindari dengan menyantap sedikit moo saengchae atau lobak yang diiris panjang. Jadi ia mampu menetralisir mulut sebelum beranjak ke menu berikutnya.
Foto: CNN Indonesia/Elise Dwi Ratnasari
|
Sebagai penutup, restoran menyajikan minuman jahe dan buah. Selain itu, juga ada soju. Bagi yang tak menyukai soju, terdapat beberapa pilihan minuman lain baik yang alkohol maupun non-alkohol seperti teh, kopi atau minuman bersoda.
Rasa asli Korea ini memang harus dibayar dengan harga sepadan. Pengunjung harus merogoh kocek lumayan dalam sebab untuk satu porsi Samwon Galbi dihargai Rp330ribu, Samgyeopsal (pork belly) Rp250ribu, dan Mookeunji Samgyeopsal Jjim alias pork dan kimchi Rp300ribu. Untuk hidangan lain berkisar mulai Rp110ribu hingga Rp250ribu. (rah)
Baca Kelanjutan Menyesap Aroma Otentik Hidangan Korea di Pusat Jakarta : https://ift.tt/2JpWWJFBagikan Berita Ini
0 Response to "Menyesap Aroma Otentik Hidangan Korea di Pusat Jakarta"
Post a Comment