'KeReadTa', Menumbuhkan Tradisi Membaca di Kereta

Jakarta, CNN Indonesia -- Kereta atau KRL merupakan salah satu moda transportasi populer di Jabodetabek. Ratusan ribu orang menghabiskan waktunya bepergian setiap hari dengan menggunakan KRL. Namun sayangnya, waktu di KRL dianggap banyak terbuang percuma.

Agar perjalanan tak sia-sia, gabungan komunitas literasi yang tergabung dalam Lokomotim menginisiasi gerakan KeReadta. Sesuai namanya, gerakan ini mengajak para commuters membaca buku di kereta.

"Ada banyak waktu luang di kereta. Sayang sekali kalau tidak dimanfaatkan. Kita bisa memulai dengan membaca buku, apalagi tingkat literasi kita rendah sekali," kata Sortalia Purba perwakilan dari Lokomotim saat pre-event 'Ke-[Read]-ta' di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Saat ini fakta tingkat literasi Indonesia tergolong miris. Indonesia nyaris menempati posisi buncit yakni peringkat 60 dari 61 negara yang diteliti. Tingkat membaca siswa Indonesia juga berada di peringkat ke 57 dari 65 negara yang diteliti.

Sedangkan minat baca di Indonesia hanya 0,0001. Artinya, hanya 1 dari 1.000 penduduk yang memiliki minat membaca.

"Diharapkan dengan KeReadta timbul kesadaran untuk membaca dan meningkatkan literasi," tutur Sortalia.

Gerakan KeReadta bakal dilakukan pada Minggu, 22 April 2018 pukul 08:00 - 16:00 WIB dari Stasiun Jakarta Kota hingga Stasiun Universitas Indonesia.

[Gambas:Instagram]

KeReadta bakal diikuti oleh 400 relawan yang tergabung dalam Indorelawan. Mereka bakal membawa sebuah buku dan membacanya sepanjang perjalanan menggunakan KRL.

"Walaupun ramai, desak-desakan tapi semoga yang lain jadi terinspirasi kalau di kereta kita bisa membaca buku dan itu bukan hal yang aneh," ujar Sortalia.

Gerakan KeReadta digelar sekaligus memperingati 'Hari Buku Sedunia' yang jatuh tiap 23 April. Tahun ini merupakan tahun kedua penyelenggaraan KeReadta. (rah)

Let's block ads! (Why?)