Search

'Golden Muse', Suguhan Sebastian Gunawan Terinspirasi Klimt

Jakarta, CNN Indonesia -- Tema busana nostalgia dan inspirasi dari karya seni hampir selalu menjadi ciri khas desain Sebastian Gunawan. Entah itu Luisa Casati, sosok bangsawan dari abad 20, atau lukisan bunga Johan Laurentz Jensen, pelukis ternama Denmark abad 19.

Baru-baru ini ia kembali melakukan hal serupa saat menghadirkan koleksi terbaru untuk lini busana Sebastian Red. Terinspirasi dari karya seni pelukis Austria abad 19, Gustav Klimt, Sebastian dan pasangannya Cristina Panarese membuat koleksi gaun nan glamor dengan embroidery dan embellishment yang penuh intrik.

Klimt dikenal sebagai pelukis yang mengusung kemewahan seni Byzantine, yakni penggunaan emas dan permata. Seba menerjemahkan karya Klimt ke dalam 40 busana dan menyuguhkan beberapa di antaranya di Cascade Lounge, Hotel Mulia Senayan, pada Rabu (17/1).  


Pada peragaan busananya, nuansa Eropa era 90-an dihadirkan sedemikian rupa hingga terasa saat satu demi satu model berjalan di sela-sela kursi lounge. Kilau batu-batu serta sulaman emas pada busana tak kehilangan pesona meski pencahayaan terbilang minim.
'Golden Muse', Suguhan Sebastian Gunawan Terinspirasi KlimtPeragaan busana Sebastian Gunawan di Hotel Mulia, Jakarta, (17/1). (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Sebastian menyuguhkan koleksi busana yang simple, lewat midi dress, long dress, dan peplum. Beberapa di antaranya memiliki keunikan pada detil, seperti bentuk lengan lonceng, penambahan cape atau lengan yang panjang tapi tanpa jahitan.

Keindahan lukisan Klimt seolah diterjemahkannya lewat aplikasi detail berupa batu-batu berwarna pada bagian dada. Ia menyematkan detail ini baik mengikuti bentuk kerah maupun membentuk suatu motif. Bagian atas busana menggunakan bahan lace sehingga ia bebas menempatkan detail. Penggunaan emas yang juga jadi kekhasan lukisan Klimt diterjemahkan dalam sulaman emas pada kain dan juga motif gaya Baroque.

'Golden Muse', Suguhan Sebastian Gunawan Terinspirasi KlimtPeragaan busana Sebastian Gunawan di Jakarta, Rabu (17/1). (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Detail tak tampak berlebihan karena Seba tak menggunakan warna-warna mencolok. Ia memilih taffeta, jaquard dengan warna-warna dark seperti monokrom, dark red, dan dark green. Tetap mewah dengan sedikit kesan gotik. Nuansa khas 90an semakin kental berkat stoking jaring atau fishnet yang memang hit kala itu.
'Golden Muse', Suguhan Sebastian Gunawan Terinspirasi KlimtPeragaan busana Sebastian Gunawan di Jakarta, Rabu (17/1). (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Diperhatikan seksama, nuansa Eropa 90an dipertemukan dengan nuansa jelang perayaan Imlek. Seba mengambil elemen kerah Shanghai pada busana Cheongsam dan diaplikasikan pada dress bersiluet loose maupun pas badan.

Kerah ini tak dibiarkan polos tapi ia beri sentuhan batu-batuan. Kemeriahan jelang tahun anjing juga disematkan pada gambar anjing sebagai motif dress. Busana tampak cerah dengan penggunaan warna dasar putih.

Secara keseluruhan, koleksi busana Seba kali ini bisa dibilang lebih 'simple' lewat potongan busananya, tapi tetap berkesan glamor berkat sentuhan hiasan dan sulaman. Pencinta karya Seba bisa punya variasi akan pilihan selera lewat koleksi ini.  (rah)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan 'Golden Muse', Suguhan Sebastian Gunawan Terinspirasi Klimt : http://ift.tt/2FUQokm

Bagikan Berita Ini

0 Response to "'Golden Muse', Suguhan Sebastian Gunawan Terinspirasi Klimt"

Post a Comment

Powered by Blogger.