Search

Alasan di Balik Diet yang Selalu Gagal

Jakarta, CNN Indonesia -- Hampir setiap tahun baru, seseorang berniat dan membuat satu resolusi yang selalu sama, yakni diet. Walau kemudian jarang yang berhasil.

Sering gagalnya diet ini bukan rahasia umum lagi. Bahkan, ada temuan ilmiah yang mengungkapkan bahwa membakar kalori tidak serta merta membuat seseorang berhasil memangkas berat badannya.

Demikian yang diungkapkan Traci Mann dan A Janet Tomiyama, dalam tulisannya di CNN, beberapa waktu lalu.

Di beberapa orang, kata mereka, diet seringkali gagal, tapi malah ada yang tak diet tapi tetap punya berat badan proporsional. Sebagai contoh, sosok bernama Nicky. Ia makan hampir tak kenal waktu, dan kadang junk food. Akan tetapi itu tak berefek pada berat badannya. Ia juga bahkan bukan seorang penganut diet. Ia hanyalah seorang Nicky yang secara alami kurus.


Namun, Nicky adalah contoh kontradiktif. Dalam laporannya, Mann dan Tomiyama mengungkapkan mereka mempelajari diet dalam waktu yang lama, dan melihat diet seringkali gagal karena beberapa faktor. 

Faktor genetik

Nicky bisa saja berpikir ia kurus karena dari cara ia makan. Namun, mereka berpendapat faktor genetik lah yang paling berperan dalam hal ini. Orang-orang kerap melihat Nicky makan banyak, tapi tidak tahu genetiknya.

Tentu saja tidak semua orang bisa seperti Nicky. Sekali mereka yang menginginkan pangkas berat badan, lalu makan lebih sedikit dibanding Nikcy tapi tetap saja hasilnya berbeda.

Lalu, apakah benar orang-orang kembali naik berat badannya setelah diet? Perubahan pola makan turut memengaruhi hormon dopamine dalam tubuh. Perubahan hormon juga ada yang berefek membuat seseorang lebih lapar dari sebelumnya. Sementara, faktor lainnya yang berpengaruh adalah kemauan yang kuat untuk menahan diri.

Alasan gagal

Sejalan dengan tulisan Mann dan Tomiyama, Dr Mark Hyman, dokter yang pendiri UltraWellness Center mengurut beberapa alasan kenapa kebanyakan diet gagal.


Di antara alasan itu, yakni pertama, kebanyakan orang yang gagal diet lebih mengutamakan menahan diri, bukan pada pengetahuan dalam mengontrol asupan. Sayangnya, diet dengan sedikit makan hanya akan memacu rasa lapar. Sebagai gantinya, ia menganjurkan akan lebih baik makan cukup untuk memuaskan hasrat, tapi lebih banyak makanan segar. Makan protein saat sarapan dan menghindari makan tiga jam sebelum tidur.

Alasan kedua, ketika diet yang dilakukan hanya fokus pada kalori (makan sedikit dan latihan lebih banyak). Sementara, beberapa kalori membuat gemuk, dan ada juga yang sebaliknya. Selain itu, mesti dipahami bahwa ketika seseorang makan banyak, tak beberapa lama kemudian ia akan lapar lagi dan ingin makan yang manis.

Alasan lainnya adalah kerap menyembunyikan alasan sebenarnya, padahal butuh bantuan medis. Bagaimanapun, tubuh adalah sebuah sistem dan banyak hal memengaruhi metabolisme. Oleh karenanya jika diet kerap gagal, dianjurkan berkonsultasi dengan dokter. (cel/rah)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Alasan di Balik Diet yang Selalu Gagal : http://ift.tt/2CVkRxn

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Alasan di Balik Diet yang Selalu Gagal"

Post a Comment

Powered by Blogger.