Search

Pentingnya Deteksi Dini Saat Hadapi Wabah Difteri

Jakarta, CNN Indonesia -- Lambatnya deteksi dini difteri ditengarai menjadi salah satu faktor yang menyebabkan penderita penyakit menular itu berujung pada kematian. Oleh karenanya, orang tua diminta lebih peka dalam menghadapi wabah difteri.

Hal tersebut disampaikan tim dokter Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Suliyanti Saroso saat ditemui Jumat (8/12), di Jakarta. RSPI Suliyanti Saroso menjadi rumah sakit rujukan untuk penanganan difteri di Jakarta.

Selama setahun terakhir, rumah sakit ini menangani 57 kasus dugaan pengidap difteri. Sebanyak 44 kasus melibatkan anak-anak usia di bawah 18 tahun. Saat ini ada sepuluh pasien difteri yang ditangani di ruang isolasi. Tujuh di antaranya adalah pasien anak-anak.


Dokter Firmansyah, spesialis penyakit dalam RSPI Suliyanti Saroso, mengatakan orang tua di Jakarta masih kurang sigap menanggapi wabah difteri. Umumnya mereka masih menganggap enteng jika anak mengalami panas dan batuk-batuk.

"Sekurang-kurangnya orang tua aware kalau anak demam tinggi harus diperiksa. Walaupun cuma batuk pilek. Apalagi sampai dua-tiga hari, disertai nyeri saat menelan, malas makan. Jangan nunggu parah dulu," tegas Firmansyah.

Semakin lama pendeteksian dini, menurut Firmansyah, akan semakin mempersulit penanganan, bahkan bisa berujung kepada kematian.


Dokter Dedet Hidayati, spesialis anak RSPI Suliyanti Saroso, menyebut ada tiga kasus difteri yang berujung kematian di rumah sakit tersebut dalam kalender 2017. Ketiganya disebabkan oleh lambatnya pendeteksian dini.

"Kalau di sini yang meninggal disebabkan tidak imunisasi sama sekali. Datangnya juga lewat dari 72 jam," tutur Dedet.

Jika dibiarkan terlalu lama, difteri akan berujung pada komplikasi penyakit lain. Menurut Dedet, kuman akan membunuh sel di saluran pernapasan dan menimbulkan selaput palsu (pseudo membrance). Selaput ini akan menutup saluran pernapasan secara perlahan dan akhirnya menghalangi udara untuk keluar masuk paru-paru. Selain itu, kuman yang bersarang di kerongkongan akan memproduksi racun ke seluruh bagian tubuh.


"Kuman tersebut akan mengeluarkan toksin ke seluruh organ tubuh, salah satunya jantung. Hal ini yang membuat difteri semakin berbahaya," ucap Dedet.

Beranjak dari kejadian tersebut, Firmansyah dan Dedet mengimbau orang tua di Jakarta agar lebih waspada terhadap difteri. Mengingat anak-anak menjadi sasaran utama wabah difteri karena kekebalan tubuhnya belum sebaik dan sekompleks orang dewasa.

Orang tua juga diminta untuk mengimunisasi putra-putrinya agar kebal dari difteri. Selain itu juga diharapkan melakukan pola hidup bersih dan sehat, dan yang terpenting, tidak menunda pemeriksaan anak ke fasilitas kesehatan jika melihat ada gejala difteri. (rah)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Pentingnya Deteksi Dini Saat Hadapi Wabah Difteri : http://ift.tt/2BNTNhT

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Pentingnya Deteksi Dini Saat Hadapi Wabah Difteri"

Post a Comment

Powered by Blogger.