Perancis Menyambut Gembira Musim Panas

REUTERS , CNN Indonesia

Sabtu, 22/07/2017 15:19 WIB

Artikel belum tersedia

Musim panas telah tiba di Perancis. Penduduk dan wisatawan berbaur menikmati wisata perairan untuk mendinginkan badan di tengah cuaca yang terik. Pemandangan di Pantai Biarritz, bagian barat Perancis. (REUTERS/Regis Duvignau)

Pantai Biarritz menjadi andalan pengunjung yang ingin melakukan kegiatan surfing, karena ombaknya yang menantang. (REUTERS/Regis Duvignau)

Meski demikian, di pinggiran pantai pengunjung juga bisa berenang atau berjemur. (REUTERS/Regis Duvignau)

Di sekitar kawasan Pantai Biarritz juga terdapat tempat makan dan penginapan, sehingga pantai menjadi tujuan liburan banyak orang setiap musim panas. (REUTERS/Regis Duvignau)

Dari pagi sampai malam kawasan Pantai Biarritz selalu ramai. Setelah menikmati matahari terbenam, pengunjung biasanya lanjut berpesta di kelab malam sekitarnya. (REUTERS/Regis Duvignau)

Selain di kawasan wisata, pantai-pantai di kawasan “yang tidak populer” seperti yang berada dekat pertambangan ArcelorMittal, Marseille, juga diramaikan pengunjung. (REUTERS/Jean-Paul Pelissier)

Bagi penduduk dan wisatawan yang berada di Paris, aliran kanal juga menjadi keseruan tersendiri. Seperti yang berada di kawasan Trocadero dekat Menara Eiffel ini. (REUTERS/Charles Platiau)

Tak hanya berenang, pengunjung juga bisa bermain paddle-board di kanal, seperti di Bassin de la Villette. (REUTERS/Charles Platiau)

Di Bassin de la Villette juga digelar Festival Musim Panas setiap tahunnya. (REUTERS/Charles Platiau)

Festival Musim Panas juga digelar di sepanjang Sungai Seine. (REUTERS/Pascal Rossignol)

Suhu udara di Perancis selama musim panas berkisar antara 18,5 derajat Celcius sampai 20 derajat Celcius, berlangsung sejak awal Juni sampai akhir Juli. (REUTERS/Stephane Mahe)

A child plays with a dog as he cools off in water fountains in Nice, France, July 12, 2017. REUTERS/Eric Gaillard

Selain makanan atau minuman, pedagang kaki lima juga memanfaatkan musim panas dengan berjualan pernak-pernik sampai buku bekas.(REUTERS/Pascal Rossignol)