Search

Enam Fakta Quila, Sensasi Makan dengan Lima Panca Indera

Jakarta, CNN Indonesia -- Seiring dengan perkembangan waktu, pengalaman menyantap makanan juga turut mengalami berbagai macam kreasi dan perubahan.

Hal ini juga dialami dalam pengalaman menyantap makan ala fine dining. Duduk manis dengan menyantap makanan di atas meja yang tersaji menjadi hal yang biasa dan butuh penyegaran. Salah satunya, adalah menyantap makanan dengan melibatkan kelima panca indera, dari mulai penciuman, penglihatan, sentuhan, pendengaran dan saat mencicipi rasanya di lidah. 

Ungkapan itu disampaikan Marco Groten, General Manager Alila Villas Uluwatu, di Jakarta, pada Selasa (11/7). Sejak awal tahun ini, villa butik yang berada di Bali itu mengusung Quila, konsep restoran yang menyajikan pengalaman makan multi-sensor pada tamunya yang hanya terbatas untuk lima meja atau sepuluh tamu saja. 

"Ini lebih pada pengalaman makan yang berbeda dan menempel di ingatan, sesuatu yang membuat penikmat kuliner merasakan makanan dengan kelima panca indera," ujarnya. 


Quila, kata dia, berasal dari kombinasi dari kata 'qui' yang berarti sesuatu yang berubah atau bertransformasi, dengan La sebagai akhiran dari nama Alila. Sebutan ini kemudian diwujudkan dalam setting khusus dari transformasi pengalaman makan fine dining.

Di restoran ini, kata Marco, para pecinta kuliner kemudian diberi satu pengalaman makan berbeda, dengan sajian memanjakan mata, aroma yang menusuk hidung, serta rasa yang menggelitik di lidah dan mungkin tak pernah dirasakan sebelumnya.

Menilik lebih jauh, setidaknya ada enam hal yang diusung dalam konsep penyajian makanan unik ala Quila. 


1. Kreasi di tangan Chef
Dalam penyajiannya, kejutan hadir di tangan Chef bernama Marc Lores Panades. Ia akan membuat kreasi berdasarkan masukan dari tamu akan apa yang mereka sukai dan makanan yang mereka hindari atau tidak sukai. Dari catatan itu, Chef Marc akan berkreasi menyajikan makanan yang bisa saja unggul di aroma, atau penyajiannya.

2. Manfaatkan indera 'penciuman' 
Dalam salah satu penyajian, tamu bisa saja ditutup matanya dan mengandalkan indera penciuman dan atau pendengaran. Wangi aroma makanan yang khas akan menerbitkan selera. Serta bunyi-bunyian yang bisa datang dari makanan atau dibuat sedemikian rupa melengkapi suasana dari tema makanan yang disajikan.

3. Disajikan bertahap atau sekaligus
Setidaknya ada sekitar total sepuluh piring yang disajikan. Ada yang disajikan sekaligus di satu waktu, ada juga yang disajikan bertahap satu persatu. Ini ditentukan oleh Chef Marc tergantung pada pengalaman apa yang ingin ia berikan pada tamunya. Oleh karenanya, setiap malam menu yang disajikan berbeda.


4. Bahan lokal, teknik memasak global
Dalam proses memasak, Chef Marc menggunakan bahan-bahan utama dari daerah atau lokal. Sementara, dalam teknik memasak ia menggunakan kombinasi apakah itu ala tradisional Perancis, atau gaya khas masakan Asia.

5. Respons publik
Sejak awal dikenalkannya, Quila mendapat respons beragam. Ada yang mengaku puas dan berkesan, ada juga yang meragu dan merasa janggal. Marco mengatakan sajian Quila memang bukan santapan makanan biasa yang disajikan di meja lalu selesai. Akan tetapi lebih pada pengalaman menikmati makanan, sesuatu yang berbeda dari biasanya. Namun, bagi yang sudah kerap menelusuri dunia kuliner, suka tantangan dan mencobai makanan baru, sajian ini menjadi pengalaman tersendiri.

6. Durasi dan harga
Total penyajian makanan dan menyantapnya disampaikan Marco berlangsung dua jam. Itu maksimal hitungan waktu untuk seseorang bertahan mau menikmati suasana makan dan mencicipinya dengan fokus. Sementara harganya, dipatok sebesar Rp1 juta termasuk minum, di luar alkohol per orang. (rah)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Enam Fakta Quila, Sensasi Makan dengan Lima Panca Indera : http://ift.tt/2vb3Ie3

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Enam Fakta Quila, Sensasi Makan dengan Lima Panca Indera"

Post a Comment

Powered by Blogger.