Dikutip dari Reuters, Gunung Mayon diperkirakan meletus dalam beberapa hari ke depan. Saat ini kepulan asap dari kawahnya terlihat menebal, begitu juga dengan guncangan gempa yang dianggap pertanda sebentar lagi gunung mau memuntahkan isi perutnya.
Gunung Mayon berada di kawasan Albay, atau berjarak 10 jam perjalanan dari pusat kota Manila. Gunung setinggi 2.462 meter di atas permukaan laut itu menjadi destinasi wisata alam populer di sana.Gunung itu juga dianggap cantik, karena kerucut kawahnya terlihat sempurna seperti dalam lukisan.
Tercatat, Gunung Mayon pertama kali meletus pada tahun 1616. Sejak saat itu, ada 49 letusan yang menggoreskan sejarah bencana alam di Filipina.
Terakhir kali gunung ini meletus pada tahun 2014 dan terus memuntahkan isi perutnya selama setahun penuh.
Sedangkan letusan yang paling mematikan terjadi pada tahun 1841, dengan lahar panas yang menewaskan 1.266 orang penduduk yang gagal menyelamatkan diri.
Dikutip dari situs resmi Badan Pariwisata Filipina, walau tak sedang bergejolak namun gunung ini cukup berbahaya bagi turis, karena medannya berbatu dan curam.
Untuk menuju puncaknya, turis harus mengenakan masker oksigen, karena hawa gas dari kawahnya mengandung zat berbahaya.
Selain mendaki, turis biasanya datang untuk melakukan pengamatan burung di sana, seperti burung kakatua dan burung pipit berwarna eksotis.
Puncak kunjungan turis ke Gunung Mayon biasanya terjadi pada bulan Maret sampai Mei.
Walau belum ada penundaan penerbangan, tapi menjelang letusan pemerintah Filipina telah mengimbau agar tak ada warga atau turis yang mendekati gunung dalam radius 7 kilometer dari kaki gunung.
(ard)
Baca Kelanjutan Warga dan Turis Diminta Tak Mendekati Gunung Mayon : http://ift.tt/2mGzT3gBagikan Berita Ini
0 Response to "Warga dan Turis Diminta Tak Mendekati Gunung Mayon"
Post a Comment