REUTERS/Samrang Pring , CNN Indonesia
Minggu, 25/06/2017 18:30 WIB
Artikel belum tersedia
Di Kampong Thom, Kamboja, terdapat satu profesi unik yang jarang ditemui di negara lain, yakni pemburu laba-laba. Mereka menggunakan bambu dengan penjepit di bagian ujungnya, guna menangkap laba-laba berjenis tarantula dalam lubang. 
Bagi mereka, tarantula, yang dianggap sebagai laba-laba mematikan, bukanlah hewan yang harus ditakuti. Malah, bagi para pemburu tarantula, hewan berbisa itu justru merupakan pemasukan utama. 
Itulah sebabnya, Kampong Thom juga dikenal dengan nama 'Kampung Laba-Laba' karena kebanyakan masyarakatnya berburu dan berdagang laba-laba. 
Di Kampong Thom, tarantula sudah menjadi komoditas. Bukan sebagai hewan peliharaan eksotis, melainkan sebagai menu kuliner tradisional. 
Bulan Juni, saat musim hujan tiba, merupakan saat terbaik berburu laba-laba. Umumnya hewan berkaki delapan ini disajikan sebagai camilan dengan cara digoreng garing. 
Satu ekor tarantula dihargai sebesar 1500 rupiah. Warga Kampong Thom mengatakan tarantula punya rasa lebih gurih dibanding jangkrik dan belalang. 
Namun, kuliner ekstrem ini tidak dijual bebas di seluruh Kamboja. Banyak petualang kuliner yang sengaja datang ke Kampong Thom hanya demi mencicipi tarantula. 
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Uji Nyali Menyantap Laba-Laba di Kamboja"
Post a Comment