![](https://awsimages.detik.net.id/visual/2016/10/21/e68effee-90ff-4b84-98ac-b5e27a3a19fc_169.jpg?w=650)
Hal tersebut ditemukan dalam hasil studi yang dipublikasikan dalam jurnal kesehatan The Lancet.
"Temuan baru kami menunjukkan bahwa peningkatan risiko tetap terjadi meski telah berhenti menggunakan MHT [Menopause Hormone Therapy]," ujar penulis studi Valerie Beral dari University of Oxford, melansir AFP.
Beral dan rekan penelitinya memeriksa data dari 58 penelitian sebelumnya terkait penggunaan MHT di seluruh dunia sejak 1992 hingga 2018. Dalam data yang tercatat, sebanyak 108.647 wanita mengembangkan kanker payudara pada usia rata-rata 65 tahun.Wanita berusia 50-69 tahun yang mengonsumsi obat estrogen dan progestagen selama lima tahun memiliki peluang 7,7 persen mengidap kanker payudara. Penggunaan progestagen setiap hari, risiko akan semakin meningkat menjadi 8,3 persen.
"Penggunaan MHT [Menopause Hormone Therapy] selama 10 tahun meningkatkan risiko sebanyak dua kali lipat," ujar penulis studi lainnya, Gillian Reeves dari University of Oxford. Peningkatan ini lebih tinggi daripada mereka yang hanya menjalani lima tahun MHT.
Kendati demikian, namun terapi hormon yang dilakukan selama kurang dari satu tahun tak begitu meningkatkan risiko. Terapi dengan penggunaan estrogen topikal atau obat oles juga ditemukan relatif bebas risiko.Umumnya, wanita memulai terapi hormon pada awal masa menopause.
Menopause adalah kondisi di mana fungsi ovarium tak lagi berjalan maksimal. Hal itu menyebabkan kadar estrogen dan progesteron menurun. Akibatnya, banyak wanita yang mengalami hot flushes yang menimbulkan rasa tidak nyaman.
[Gambas:Video CNN] (asr/asr)
Baca Kelanjutan Terapi Hormon pada Wanita Tingkatkan Risiko Kanker Payudara : https://ift.tt/2rSCqxjBagikan Berita Ini
0 Response to "Terapi Hormon pada Wanita Tingkatkan Risiko Kanker Payudara"
Post a Comment