Search

Inggris Atasi 'Epidemi Kesepian' dengan Kampanye

Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Inggris baru saja meluncurkan kampanye untuk mengatasi kesepian yang menggerogoti warganya. Inisiatif bertajuk 'Let's Talk Loneliness' atau 'Mari Bicarakan Kesepian' ini berasal dari Kementerian Kesepian Inggris

'Let's Talk Loneliness' bertujuan untuk menciptakan budaya agar orang merasa nyaman untuk berbicara tentang kesepian. Inisiatif ini juga mengajak setiap orang untuk mengenali perasaan kesepian di dalam diri sendiri dan juga orang lain.

Kampanye ini digencarkan lantaran kesepian sudah menjadi epidemi di Inggris. Menteri Kesepian Inggris, Mims Davies mengatakan, kesepian dapat menyerang kapan saja.

"Banyak hal dapat terjadi pada hidup dan penting untuk mengetahui saat Anda merasa kesepian," kata Davies, mengutip The Independent.

Davies juga menyebut, teknologi berperan penting untuk menghilangkan rasa kesepian. Pasalnya, teknologi dapat membuat orang saling terhubung. Dia meminta masyarakat Inggris untuk tidak hanya sekadar berkirim pesan, tapi juga menelepon atau bahkan video call.

"Kita semua sibuk dan terbiasa mencari waktu untuk mengirim pesan teks dan mengirim gambar, tetapi kita tidak selalu menelepon mereka, atau bertatap muka seperti dulu. Kita perlu memastikan bahwa kita melihat orang-orang tersebut dan tetap terhubung dengan kakek-nenek, kolega, orang tua, dan tidak hanya mengirim pesan," ucap Davies.

Kampanye ini dimulai dengan Loneliness Awareness Week atau Pekan Kesadaran Kesepian dengan fokus pada kekuatan positif media sosial untuk mengurangi kesepian.

Pemerintah Inggris bakal menginvestasikan 1 juta poundsterling untuk orang yang berhasil menemukan solusi teknologi untuk masalah kesepian ini. Tak cuma itu, iklan masyarakat berisi cara mengenali kesepian juga ditayangkan dalam 20 layar di seluruh kota di Inggris.

Untuk diketahui, kesepian sudah melanda masyarakat Inggris sejak beberapa waktu lalu. Jajak pendapat terbaru dari pemerintah Inggris, YouGov, menunjukkan, 75 persen orang mengatakan bahwa mereka tidak memberi tahu siapa pun mengenai rasa kesepian yang dialami meski sebenarnya mereka memiliki orang yang dapat diandalkan. Alasan utamanya adalah mereka tidak ingin membebani orang lain saat merasa kesepian.

Dari segi usia, usia muda 18-24 tahun justru paling banyak merasakan kesepian sebesar 75 persen. Sedangkan hanya 43 persen orang berusia di atas 55 tahun yang merasakan kesepian.

[Gambas:Video CNN] (ptj/asr)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Inggris Atasi 'Epidemi Kesepian' dengan Kampanye : http://bit.ly/2x8x3sJ

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Inggris Atasi 'Epidemi Kesepian' dengan Kampanye"

Post a Comment

Powered by Blogger.