
"Memang hujan abu vulkanik sangat tipis dirasakan warga lereng Bromo di sejumlah desa yang berada di Kecamatan Sukapura pada Senin (18/2) malam, namun hal tersebut sudah biasa dialami oleh masyarakat dan tidak mempengaruhi aktivitas sehari-hari," kata Camat Sukapura, Yulius Christian di Kabupaten Probolinggo, seperti yang dikutip dari Antara pada Selasa (19/2).
"Warga di lereng gunung sudah terbiasa dengan aktivitas vulkanik Gunung Bromo dan mereka sudah paham benar dengan kondisi alam, sehingga tidak panik dan menjalankan aktivitasnya seperti biasa," tuturnya.
Yulius lanjut mengatakan warga Tengger yang bekerja sebagai pemandu wisata dengan menggunakan kuda juga tetap bekerja mengantarkan wisatawan yang naik ke Gunung Bromo, sehingga semuanya berjalan normal dan tidak berdampak pada aktivitas warga di lereng Gunung Bromo.
"Kendati demikian, warga diimbau tetap waspada dan kami akan menyampaikan informasi apabila ada peningkatan aktivitas vulkanik pada gunung," ujarnya.
Salah satu hotel yang berada dekat Gunung Bromo ialah Whiz Capsule Bromo, yang merupakan milik grup pengembang Intiland.
Salah satu staf yang dihubungi melalui telepon oleh CNNIndonesia.com pada Selasa (19/2) sore mengatakan kalau aktivitas karyawan dan tamu terbilang masih normal.
Ia juga mengatakan kalau belum ada pembatalan kedatangan dan evakuasi penghuni di hotel yang berjarak 46 menit perjalanan dengan kendaraan bermotor itu.
Arus lalu lintas penerbangan di Bandara Abdulrachman Saleh, di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur, tetap berjalan normal, seperti yang dikatakan Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Bandara Abdulrachman Saleh Suharno.
"Alhamdulillah, Bandara Abdulrachman Saleh beroperasi normal. Aktivitas Gunung Bromo tidak mempengaruhi bandara," kata Suharno, saat dikonfirmasi Antara, Selasa.
Baik pesawat yang akan terbang keluar wilayah Malang Raya, maupun yang menuju Abdulrachman Saleh tetap beroperasi seperti biasa. Sejauh ini, belum ada Notice to Airmen (Antam) merekomendasikan penutupan Bandara Abdulrachman Saleh tersebut.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani mengatakan erupsi Gunung Bromo terjadi sekitar pukul 06.00 WIB dengan tinggi kolom abu dari puncak terpantau sekitar 600 meter.
"Saat ini Gunung Bromo berada pada Status Level II [Waspada] dengan rekomendasi agar masyarakat di sekitar gunung Bromo, dan pengujung atau wisatawan dan pendaki tidak diperbolehkan memasuki kawasan dalam radius 1 kilometer dari kawah aktif gunung Bromo," kata Kasbani lewat layanan aplikasi pesan kepada CNNIndonesia.com, Selasa (19/2).
[Gambas:Video CNN]
(ard)
Baca Kelanjutan Bromo Erupsi, Aktivitas Wisata Masih Terpantau Normal : http://bit.ly/2tBSQrbBagikan Berita Ini
0 Response to "Bromo Erupsi, Aktivitas Wisata Masih Terpantau Normal"
Post a Comment