Search

Judi Tak Lagi Jadi Magnet Wisata Utama di Makau

Jakarta, CNN Indonesia -- Perlambatan ekonomi dan perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS) tak mempengaruhi industri pariwisata di kota judi Makau, yang pada Rabu (23/1) mengumumkan mengalami peningkatan jumlah kunjungan wisatawan sepanjang tahun lalu.

Data yang dikutip dari Badan Pariwisata Makau menunjukkan bahwa sebanyak 35,8 juta turis berkunjung sepanjang tahun lalu. Jumlah tersebut naik sebanyak 10 persen dari tahun sebelumnya.

Kota semi-otonom yang hanya dihuni 620 ribu jiwa ini memang menjadikan industri judi sebagai pemasukan terbesarnya. Jumlah yang dikantungi bahkan lima kali lipat lebih besar yang diperoleh Las Vegas.

Pendapatan industri judi di Makau sempat terpukul ada tahun 2014, ketika Presiden China Xi Jinping mengumumkan "aksi pemburuan" terhadap pejabat yang korup.

Kota ini telah lama menjadi "tempat bermain" bagi kaum elit China. Tak sedikit juga dari mereka yang melakukan aksi pencucian uang di sini.

Dua tahun semenjak usaha pemberantasan korupsi dicanangkan, industri judi di Makau sepi peminat. Pemerintahnya lalu memutar otak untuk mendapatkan pemasukan selain dari industri judi.

Objek wisata alam, kuliner dan sejarah-berupa reruntuhan bangunan peninggalan Portugis, menjadi "barang dagangan" baru yang dipromosikan demi mendatangkan lebih banyak turis.

[Gambas:Instagram]

Usaha tersebut bisa dibilang berhasil, karena sejak dua tahun lalu Makau kembali ramai didatangi turis.

Keberhasilan tersebut membuat pemerintah Makau semakin percaya diri bahwa bukan hanya industri judi yang mendatangkan keuntungan.

Selain magnet wisata baru, pemerintah Makau juga mengakui kalau pembukaan jembatan baru yang menghubungkan pusat perjudian ke kota daratan Zhuhai dan negara tetangga Hong Kong pada Oktober 2018 membantu peningkatan turis.

Tercatat sebanyak 1,05 wisatawan menyeberangi jembatan megah tersebut sejak pertama kali dibuka hingga sekarang.

Meski demikian, tetap saja ada keluhan yang datang dari sebagian warga Makau, yang merasa bahwa jembatan tersebut membawa terlalu banyak pendatang sehingga membuat suasana kota semakin ruwet.

[Gambas:Instagram]

Direktur Badan Pariwisata Makau, Helena de Senna Fernandes, mengatakan bahwa 35 juta turis adalah jumlah yang cukup besar, dan mengatakan pihaknya mendorong lebih banyak wisatawan untuk mengunjungi destinasi-destinasi wisata yang belum populer.

"Tentu saja kami akan mempertimbangkan kekhawatiran warga setempat mengenai serbuan pendatang," katanya kepada wartawan.

Angka-angka menunjukkan bahwa Makau masih sangat bergantung pada pengunjung dari Hong Kong dan daratan yang menyumbang 32,6 juta kedatangan.

Kunjungan turis lokal, yang merupakan 90 persen penjudi Makau, naik 13 persen menjadi 25 juta. Tetapi kedatangan wisatawan mancanegara turun 1,1 persen menjadi 3,1 juta.

Tak cuma warga, pengusaha hotel juga merasa resah dengan keberadaan jembatan yang bakal memudahkan pendatang pulang pergi sehingga bisnis penginapan akan sepi peminat.

Meski demikian jumlah turis yang datang dan bermalam di Makau meningkat sebanyak 7,2 persen sepanjang tahun lalu, yakni sebanyak 51,7 persen dari total kunjungan.

(ard)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Judi Tak Lagi Jadi Magnet Wisata Utama di Makau : http://bit.ly/2UfT16J

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Judi Tak Lagi Jadi Magnet Wisata Utama di Makau"

Post a Comment

Powered by Blogger.