Search

Pariwisata Halmahera Tengah Siap Unjuk Gigi

Jakarta, CNN Indonesia --
Halmahera Tengah siap mengusung pariwisata sebagai sektor untuk membangun masyarakat.

Hal tersebut ditegaskan oleh Bupati Halmahera Tengah saat perhelatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-28 yang digelar di Halmahera Tengah pada Rabu (31/10).


"Kami sangat yakin dengan potensi alam dan budaya kami. Sektor pariwisata bisa kita jadikan unggulan. Kita punya semuanya di sini. Terima kasih kepada Kementerian Pariwisata yang telah memberikan dukungan dan perhatian kepada kami, selanjutnya kita akan fokus terus menambah atraksi, akses dan amenitas seperti amanat pak Menteri Pariwisata," kata Bupati Halmahera Tengah Edi Langkara, seperti dikutip dalam keterangan tertulis, Jumat (2/11).

Edi yang saat itu bersama wakil Bupati Rahim Odeyani dan didampingi Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Halmahera Tengah Mohammad Adam di acara Malam Ramah Tamah Festival Fagogoru 2018, mengatakan bukti Pariwisata siap menjadi unggulan terlihat dari seriusnya Halmahera Tengah dalam menggarap perhelatan ini.

Ribuan manusia hadir di acara yang juga dikemas sangat rapi dengan mengedepankan kearifan lokal yang tidak dimiliki oleh daerah lain. Acara tersebut juga sangat menarik karena bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Halmahera Tengah yang ke-28.

"Budaya kita sangat penuh sejarah, seperti spanduk yang membentang di acara kami, yang menegaskan bahwa NKRI tanpa Gam Range atau biasa disebut dengan tiga negeri Fagogoru yakni Weda, Patani (Halmahera Tengah) dan Maba (Halmahera Timur) merupakan komponen terpenting dalam memperjuangkan daratan Papua Barat kembali ke pangkuan ibu pertiwi sehingga kesatuan wilayah ini di kenal dengan sebutan Nusantara. Budaya dan sejarah ini yang akan coba kami gali terus untuk menarik wisatawan datang ke daerah kami," ujar Edi.

Jika ditanya soal alam, Halmahera Tengah memiliki wilayah yang punya bentangan pantai yang panjang dan cantik menjadi salah satu keunggulannya.

Edi mengatakan, wilayahnya memiliki destinasi unggulan seperti Pantai Umiyal di Pulau Gebe dan Pantai Patani yang terkenal dengan keindahan pasir putih dan panorama di bawah lautnya. Paling menarik yaitu Goa Boki Maruru, yang disebut-sebut sebagai goa terpanjang di dunia.

"Akses kami juga sangat mudah, hanya sekitar 1,5 jam dari Ternate. Silahkan datang ke Halmahera Tengah. Masyarakat kami juga sangat ramah. Budaya kami juga sangat menarik," ungkap Edi.

Lebih lanjut Adam mengatakan budaya dan ekonomi kreatif Halmahera Tengah berbasis budaya lokal saat ini dapat menumbuhkembangkan ekonomi kreativitas masyarakat lebih baik lagi.

Hal tersebut karena kedua sektor ini memiliki keterkaitan sangat kuat bagai keping mata uang yang tak bisa lepas pisah. Budaya Fagogotu harus menjadi basis pengembangannya. Kearifan lokal yang dimiliki bisa diterjemahkan ke dalam bentuk fisik berupa produk kreatif daerah setempat.

Sementara Menteri Pariwisata Arief Yahya sangat gembira mendengar keseriusan para petinggi di daerah. Di berbagai kesempatan, ia selalu menegaskan bahwa maju atau tidaknya pariwisata itu tergantung dari kepala daerahnya yakni gubernur atau bupati.

Menteri asal Banyuwangi itu biasa menyebutnya dengan CEO komitmen. Jika komitmen pimpinan dalam hal ini Bupati Halmahera Tengah serius, maka dipastikan akan maju dan berkembang.

"Semuanya tergantung terhadap kebijakan CEO-CEO di daerah tersebut. Jika serius mengedepankan pariwisata, maka dipastikan value daerah itu akan meningkat. Karena pariwisata itu, semakin dilestarikan maka semakin mensejahterakan," ungkap Arief.

Acara puncak Festival Fagogoru 2018 juga berlangsung meriah. Artis ternama di Indonesia Timur berhasil membuat ribuan manusia ikut hanyut dan gembira merayakan hari ulang tahun Halmahera Tengah.

Kabupaten Halmahera Tengah terletak di Pulau Halmahera yang merupakan pulau terbesar di Maluku Utara dengan beberapa pulau/kepulauan di samping Halmahera sebagai induknya.

Halmahera Tengah juga memiliki 37 pulau kecil, namun hanya ada dua pulau yang memiliki penduduk yaitu Pulau Gebe dan Pulau Yoi.

Kabupaten ini berdiri sejak 1968 sesuai dengan kebijaksanaan Gubernur Povinsi Maluku No. Odes 25/1/8 tahun 1968 dengan maksud dikembangkan untuk menjadi daerah tingkat II yang otonom. Kemudian direstui dengan Skep Mendagri 15 April 1969 No Pemda 2/1/33. Dengan demikian secara de facto sejak tahun 1969, Kabupaten Halmahera Tengah telah mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri. Sehingga, sejajar dengan daerah tingkat II lainnya di provinsi Maluku.

Pada 1990 daerah Halmahera Tengah dinyatakan sebagai daerah Kabupaten penuh.

Maka pada tahun 2003 dengan UU RI No, 1 tahun 2003 kabupaten Halmahera Tengah dimekarkan menjadi tiga kabupaten/kota, yaitu kabupaten Hamahera Tengah sebagai kabupaten induk kemudian kabupaten Halmahera Timur dan Kota Tidore Kepulauan. (mle/egp)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Pariwisata Halmahera Tengah Siap Unjuk Gigi : https://ift.tt/2Dia0kh

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Pariwisata Halmahera Tengah Siap Unjuk Gigi"

Post a Comment

Powered by Blogger.