Hanya saja LV, Chanel, dan Gucci masih belum bisa mengalahkan merek-merek teknologi raksasa. Apple, Google, Amazon, Microsoft, dan Coca Cola berada di urutan teratas daftar tersebut.
Louis Vuitton (LV) sendiri naik satu peringkat ke posisi 18. Sedangkan Gucci memiliki lompatan yang cukup jauh yaitu dari posisi 51 ke 39. Sedangkan Chanel masuk dan menempati posisi 23.
Peringkat ini disusun berdasarkan kondisi keuangan, kemampuan merek untuk memengaruhi pembelian dan kekuatan kompetitif.
Dalam ranking tersebut, kemewahan atau produk-produk mewah terlihat menjadi sektor dengan pertumbuhan tercepat. Barang-barang mewah ini tumbuh dengan kecepatan 'tersembunyi' sejak 2004 lalu.
"Ini menakjubkan. Barang-barang mewah ini adalah kisah terbesar dalam laporan tersebut," kata Rebecca Robins, global chief learning and culture officer Interbrand, dikutip dari Business of Fashion.
"Ini adalah kemampuan mereka untuk bisa terhubung dengan budaya dan juga generasi berikutnya. Mereka bisa memecahkan 'kode' dengan memiliki sudut pandang berbeda di pasar. Kemewahan adalah sebuah keunggulan, baik dalam sektor mode, kulit, atau perhiasan."
Gucci dianggap sebagai salah satu merek yang berhasil memenangkan konsumen lebih muda dengan desain-desain baru dan kampanye pemasaran yang dianggap 'cerdas.'
Berbeda dengan Gucci, LV yang berada di posisi teratas di antara merek-merek mewah lainnya dianggap bisa merespons generasi baru pembeli milenial dengan mengadopsi streetwear. Kedua merek ini, Gucci dan LV dinilai sebagai merek yang paling cepat berkembang, sejajar dengan Amazon, Salesforce, dan Netflix.
"Kekuatan sudut pandang LV cukup berbeda. Mereka tak berhenti untuk melibatkan dirinya dengan generasi milenial, misalnya dengan menggandeng Virgil Abloh dan berinvestasi pada orang-orang (baru). Anda melihat hal yang sama di Gucci," kata Robins.
Foto: AFP PHOTO / Niklas HALLEN
ilustrasi Burberry |
Selain tiga rumah mode itu, Dior dari LVMH di bawah kepemimpinan Maria Grazia Chiuri naik dari posisi 95 ke 91. Merek Prada merosot ke posisi 94. Sedangkan Burberry di bawah tampuk kekuasaan Ricardo Tisci yang baru saja mengganti monogram labelnya justru merosot jauh.
Dari posisi 86, Burberry jatuh ke posisi 94. Ini adalah kemerosotan peringkat terbesar di sektor rumah mode mewah.
"Ini masih transisi tapi tampaknya akan ada banyak perubahan positif," kata Robins melihat dari fashion show perdana Tisci di Burberry saat pekan mode lalu.
Berbeda dengan peringkat rumah mode mewah yang merangka naik, merek perhiasan dan jam tangan justru terpeleset dari peringkat awalnya. Cartier merosot ke posisi 67. Sedangkan perusahaan perhiasan mewah Tiffany jatuh dua posisi ke peringkat 83. (chs)
Baca Kelanjutan LV, Chanel, Gucci Jadi Merek Mode Mewah 'Paling Berharga' : https://ift.tt/2zTUIPVBagikan Berita Ini
0 Response to "LV, Chanel, Gucci Jadi Merek Mode Mewah 'Paling Berharga'"
Post a Comment