Tahun ini, Sandeq Race 2018 tidak mengambil rute Makassar. Rute atau etape yang diambil adalah Polewali-Majene, Sendana dan berakhir di perairan Mamuju.
Pembukaan lomba perahu layar tradisional Mandar ini dimulai dengan tiga unsur kegiatan. Pertama olahraga, lalu edukasi dan terakhir pertunjukan kesenian.
Untuk olahraga, festival ini dikemas dengan sejumlah perlombaan, salah satunya lomba permainan tradisional, gasing.
"Perahu Sandeq merupakan budaya bahari Mandar. Sedangkan dalam hal pertunjukan seni, menghadirkan sejumlah pertunjukan seni. Kita harap ini menjadi ajang menggerakkan masyarakat mengenal budaya," ujar Kepala Dinas Pariwisata Sulbar, Farid Wajdi, Rabu (15/8).
Foto: Dok. Kementerian Pariwisata
|
Selanjutnya pada Selasa (14/8) di etape dua Majene menuju Sendana, ada pesta kuliner rakyat, lomba lepa-lepa, pentas seni, voli pantai yang digelar oleh kepala desa setempat, lomba senam digelar oleh PKK dan perpustakaan keliling yang ditangani oleh Dinas Perpustakaan.
Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya, keseruan rangkaian acara ini telah terbukti. Kegiatan ini pun masuk dalam Top 100 Wonderful Indonesia Events.
"Bayangkan saat atraksi budaya dipadukan dengan wisata bahari dan sport tourism, pasti akan sangat menarik. Hal itu bisa disaksikan di Sandeq Race Festival," kata Arief Yahya.
Akses untuk menuju Sandeq Race 2018 juga lebih mudah. Melalui udara, Mamuju memiliki Bandara Tampa Padang. Ini membuat pilihan akomodasi sangat mudah, dengan puluhan hotel atau penginapan yang bisa dipilih sesuai selera dan bujet.
"Agenda tahunan ini selalu menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara. Ratusan wisatawan asing dari lima negara seperti Rusia, India, Denmark, Malaysia dan Korea Selatan tidak pernah absen menyaksikan Festival Sandeq Race," ujar Arief. (stu)
Baca Kelanjutan Lomba Perahu Tradisional Sandeq Race 2018 Berakhir di Mamuju : https://ift.tt/2MlLBziBagikan Berita Ini
0 Response to "Lomba Perahu Tradisional Sandeq Race 2018 Berakhir di Mamuju"
Post a Comment